Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menaikkan pangkat 10 orang perwira tinggi (Pati) pada Selasa (13/9/2016). Di antaranya adalah Komisaris Jenderal (Pol) Arif Wachyunadi yang sebelumnya berpangkat Inspektur Jenderal.
Kemudian, tiga Pati lainnya adalah Irjen Pol Suedi Husein, Irjen Pol H Ali Johardi Wirogioto dan Irjen Pol Nandang Jumantara, yang sebelumnya berpangkat Brigadir Jenderal.
Selanjutnya, enam Pati lainnya dinaikkan pangkatnya oleh Tito, dari sebelumnya berpangkat Komisaris Besar menjadi Brigadir Jenderal. Masing-masing adalah Brigjen Pol Aries Wahyu Sutikno, Brigjen Pol Putu Jayan Danu Putro, Brigjen Pol DJoko Mulyono, Brigjen Pol Mas Guntur Laufe, Brigjen Pol Dede Suryana, dan Brigjen Pol Jati Wiyono.
Menurut Tito, dinaikkannya pangkat sejumlah Pati Polri tersebut untuk dapat mewujudkan rencananya memperbesar Kepolisian Daerah (Polda) yang ada di Indonesia.
"Kita ingin memperbesar Polda-polda. Kapolda yang sudah naik bintang dua di antaranya Kapolda Kalbar dan Kapolda Sulawesi Utara. Ke depan kita ajukan lagi tiga, (yaitu) Kapolda Lampung, Kapolda Riau dan Kepulauan Riau. Nanti akan ditambah Sumatera Barat dan Maluku," kata Tito, usai acara kenaikan pangkat 10 Pati Polri di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta.
Dikatakan Tito pula, hal itu dilakukannya karena adanya sejumlah faktor yang mengintai wilayah tersebut.
"Karena kerawanan wilayahnya, dan lain-lain. Kalau naik bintang dua, wakilnya bintang satu untuk mengakomodir. Supaya jangan banyak di Mabes, tapi kita dorong di Polda-polda. Polres pun ada yang dinaikkan tipologi, seperti di Bogor, Sidoarjo, yang sekarang AKBP, tapi penduduknya banyak di sana, (juga) ada Istana Presiden. Otomatis kita naikkan jadi Kombes nantinya. Hampir 500 Polres dan 5.000 Polsek," papar Tito.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram