Suara.com - Topan Meranti yang melanda kawasan Cina dikabarkan sudah menelan 28 korban jiwa, demikian dilaporkan Xinhua, Minggu (18/9/2016). Topan Meranti tercatat sebagai topan terkuat yang melanda Cina dalam hampir 70 tahun terakhir.
Hujan lebat dan angin kencang berkecepatan 170 kilometer per jam menyapu kawasan timur Provinsi Fujian akhir pekan lalu. Akibatnya, jalanan banjir sementara pohon, papan reklame, dan tiang listrik bertumbangan.
Xinhua meyebut, topan Meranti merupakan topan terkuat sepanjang tahun ini dan yang terparah melanda kawasan tersebut sejak tahun 1949 silam.
Hingga kini, lima belas orang masih dilaporkan hilang. Layanan transportasi dan pasokan listrik juga belum normal.
Lebih dari 10 ribu pekerja dikerahkan untuk membersihkan sampah yang bertebaran akibat topan, termasuk lebih dari 3.000 batang pohon yang tercerabut hingga akarnya.
Banjir juga menyebabkan rusaknya sebuah jembatan kuno berusia 871 tahun yang dikategorikan sebagai situs warisan budaya di Yongchun.
Topan yang awalnya melanda Taiwan, mendarat di Xiamen, Cina, Kamis pagi. Dampak terparahnya, aliran listrik ke lebih dari 3,2 juta rumah terputus, demikian pula pasokan air ke sejumlah permukiman di Xiamen. (AFP)
Tag
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029