Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Amerika Serikat menyuplai persenjataan ke milisi Kurdi YPG dan PYD di bagian selatan Suriah minggu ini dengan menggunakan dua pesawat. Milisi Kurdi dituding sebagai dalang di balik serangkaian aksi teror di beberapa wilayah Turki.
Tuduhan tersebut disampaikan Erdogan dalam pidato resminya di New York City, Kamis (22/9/2016) waktu setempat. Hal ini dikhawatirkan bakal kan membuat hubungan Turki-AS memanas. Padahal, hubungan kedua belah pihak sempat harmonis setelah mereka sepakat berkomplot memerangi ISIS.
Turki merupakan salah satu negara sekutu AS dalam perang melawan ISIS. Di lain pihak Erdogan menyebut mereka kelompok teroris.
"Jika kalian pikir bisa menghabisi Daesh (ISIS) bersama YPG dan PYD, itu tak mungkin karena mereka kelompok teroris juga," kata Erdogan seperti dikutip Reuters.
"Tiga hari lalu, dua pesawat Amerika yang berisi persenjataan mendarat di Kobani. Senjata itu diberikan kepada kelompok teror," lanjut Erdogan.
AS menyebut YPG adalah rekan strategis memerangi ISIS di Suriah. Sebelumnya, 2014 lalu AS mengirim persenjatan jauh lebih banyak kepada milisi Kurdi di wilayah Kobani. Namun, senjata tersebut berhasil dirampok ISIS.
Kobani merupakan salah satu daerah yang pernah dikuasai ISIS selama 4 bulan pada 2014. Kota ini berjarak 35 kilomter dari di sebelahg timur Suriah dan berbatasan langsung dengan Jarablus. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah