Dengan melihat latar belakang para calon, Usep menilai mereka sebenarnya tokoh yang punya pengalaman banyak di bidang masing-masing dan bisa menjadi modal memimpin Ibu Kota.
"Jadi ini saya kira formasi calon-calon ini layak semua. Tinggal masyarakat nanti memilih secara jeli. Secara rasional," katanya.
Tetapi untuk melihat mereka secara obyektif, kata Usep, tentu mereka harus diuji ketika menjadi pemimpin nanti. Ketika memimpin, akan terlihat seperti apa mereka.
"Memang sifat kepemimpinan itu harus diuji. Kayak Pak Ahok, beliau sudah terlihat, soal misalnya selalu yang dilihat publik karakternya emosional. Komunikasinya sama rakyat harus diperbaiki, masih sering dianggap kurang sabar dalam hal membuat sesuatu kebijakan. Misalnya kalau Jokowi (mantan gubernur) mau pindahkan orang, komunikasinya puluhan kali, jadi masyarakat merasa diajak tentang rencananya tersebut. Nah ini, kan kelihatan harus diperbaiki dari sisi Pak Ahok," kata Usep.
Kehadiran Djarot, menurut Usep, bisa jadi penyeimbang karakter Ahok. Djarot selama ini dikenal sebagai pejabat yang memiliki komunikasi yang baik dengan masyarakat.
Itu harapannya Pak Djarot, melakukan komunikasi yang humanis, partisipatif," kata Usep.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO