Suara.com - Ketua Umum KONI Jawa Timur Ir.Erlangga Satriagung mengkritisi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat ini berupa penilaian bahwa "fairness" (kejujuran) PON kali ini paling buruk.
"Indikasinya, bisa dilihat pada hampir semua arena pertandingan, banyak terjadi kericuhan yang diakibatkan oleh buruknya kepemimpinan korps pengadil yang rata-rata berpihak pada tuan rumah," kata Erlangga kepada wartawan di Bandung, Selasa (27/9/2016).
Ia mengemukakan dalam mengajukan protes, mereka yang merasa dirugikan tidak hanya menyampaikannya dalam bentuk nota tertulis, tetapi tidak jarang juga disertai tindakan-tindakan yang kontra produktif seperti membanting meja, bahkan menganiaya wasit ataupun panitia pertandingan.
Erlangga menegaskan bahwa sikap kritis yang disampaikannya ini tidak terkait dengan jauhnya perolehan medali antara tuan rumah Jabar dengan para pesaingnya, khususnya Jatim dan DKI Jakarta.
"Sejak awal kami sudah memperhitungkan bahwa tuan rumah ingin menjadi juara umum dengan mengumpulkan medali sebanyak-banyaknya. Bahkan, Jabar terang-terangan minta kepada daerah pesaingnya untuk merelakan sejumlah medali emas dari sejumlah nomor agar dimenangkan oleh atlet Jabar dan itu telah kami setujui," ujarnya.
Ternyata, kata dia, hal itu belum cukup dan Jabar terus berusaha merebut medali terutama emas dari nomor-nomor tidak terukur yang berimbas pada banjirnya protes karena kontingen yang dirugikan merasa hak-haknya dikebiri.
Menurut dia, tujuan penyelenggaraan PON untuk mencari atlet handal menuju prestasi internasional, akhirnya tidak tercapai.
"Telah terjadi disorientasi PON. Kalau ke depan masih seperti ini, sebaiknya penyelenggaraannya ditinjau kembali," tegas Erlangga yang juga mantan atlet aeromodeling.
Ia menilai tindakan wasit yang merugikan, sangat merusak kehidupan atlet. Terutama bagi mereka yang jauh hari sudah berharap meraih kemenangan atas dasar hasil pertandingan pada pra-PON.
"Betapa hancur harapan mereka setelah dicurangi oleh wasit atau juri hanya karena ingin memenangkan atlet tuan rumah akibat pesanan. Kalau kalah ya memang karena kalah, dan kalau menang yang karena murni kemenangan, bukan karena diatur oleh pihak tertentu," kata dia.
Hingga Selasa pukul 21.30 WIB, Jatim berada di urutan kedua klasemen sementara perolehan medali dengan 123 emas atau lima keping di atas DKI Jakarta. (Antara)
Berita Terkait
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Pembukaan Meriah PON Bela Diri 2025, Perpaduan Olahraga dan Budaya Nusantara
-
Resmi! Percasi Jakarta Punya Ketum Baru, Bidik Catur Tampil di PON 2028
-
Penyelenggaraan PON 2024 Dikritik, Edisi ke Depan Diminta Fokus Pertandingkan Cabor Olimpiade Saja
-
PON 2024 Dikritik, Pemerintah Pusat Didorong Lebih Terlibat dalam Penyelenggaraan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan