Suara.com - Calon Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno enggan berkomentar banyak terkait penertiban rumah-rumah warga yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bantaran Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2016) pagi. Dia khawatir pernyataannya dipolitisasi lawan politik jelang pilkada Jakarta.
"Saya tidak mau untuk komentari masalah yang hari ini terjadi karena itu akan dipolitisasi," ujar Sandiaga di kediaman mantan kader PDI Perjuangan, Jalan Borobudur 2, Menteng, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Sandaiga hanya mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Sebelum menertibkan rumah warga, pemerintah harus terlebih dahulu melihat kepastian hukum.
"Saya mengingatkan kita negara hukum kalau hukumnya belum jelas, baiknya kita tunggu kepastian hukumnya. Kalau sekarang hukumnya masih simpang siur dan ada pendapat hukum yang masih silang pendapat itu akan menimbulkan keresahan di dalam masyarakat," kata dia.
Setelah ada kepastian hukum, Pemprov DKI Jakarta harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Setelah kepastian hukum itu ada ya diserahkan keputusannya, harus sosialisasi, yang penting karena memanusiakan dalam satu proses itu adalah mengajak mereka berbicara menyentuh hati mereka," kata dia.
Menurutnya seorang gubernur, harus bisa berdiri di atas semua kepentingan dan bisa menyatukan keinginan masyarakat.
"Jadi itu yang saya rindukan dari pemimpin-pemimpin yang nanti akan menawarkan perubahan di Jakarta," kata dia.
Berita Terkait
-
Indonesia Siap Unjuk Gigi di Medical Tourism, Sandiaga Uno: Terapkan 3P
-
Cara Nonton Pengepungan di Bukit Duri, Film Thriller Joko Anwar Penuh Aksi!
-
Catat Tanggalnya, Pengepungan di Bukit Duri Siap Tayang di Prime Video
-
Sandiaga Bahas Fenomena 'Rojali': Dulu Zaman Saya Rombongan jadi Beli, Bukan Rombongan Jarang Beli
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan