Suara.com - Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menghimbau agar pergantian posisi ketua DPR dibicarakan dengan Presiden Joko Widodo.
Himbauan ini dikarenakan, menurut Bambang, jabatan ketua DPR merupakan posisi strategis dalam negara. Untuk itu, perlu dilakukan pembahasan dengan presiden.
Terlebih, kata Ketua Komisi III DPR ini, Golkar sudah mendeklarasikan diri sebagai partai pendukung pemerintah, dan kondisi di internal partai juga mulai kondusif.
"Kita belum lihat ada upaya mengganti dan sebagai partai pendukung pemerintah kita (harus) menjaga suasana. Pasti kalau kita mengambil sebuah sikap, sepengetahuan dan seizin presiden," kata Bambang di Gedung DPR, Jumat (30/9/2016).
"Kalau presiden menyatakan sikapnya, apapun kata presiden, sebagai partai pendukung kita akan mengikuti. Tapi (rapat tadi) tidak ada disinggung masalah pergantian Ketua DPR," lanjutnya.
Isu pergantian posisi Ketua DPR saat ini tengah gencar bermunculan. Situasi ini menyusul putusan Makhamah Kehormatan Dewan (MKD) yang merehabilitasi nama baik Setya Novanto.
Ketua Umum Golkar periode 2016-2022 itu sendiri diisukan bakal kembali menduduki jabatannya sebagai ketua DPR.
Seperti diketahui, Setnov sebelumnya mengundurkan diri jadi jabatan ketua DPR dan digantikan Ade Komarudin akibat skandal 'Papa Minta Saham'.
Kasus yang bergulir Desember tahun lalu itu berawal dari laporan mantan Menteri ESDM Sudirman Said tentang rekaman perbincangan Setnov, mantan pejabat PT Freeport Indonesia Ma'ruf Syamsudin dan pengusaha Riza Chalid yang membicarakan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Setnov lantas menggugat permasalahan rekaman itu ke Makhamah Konstitusi (MK) dan menang. Hasil putusan MK itu setelahnya dibawa Setnov ke MKD untuk meminta pemulihan nama baik, dan dikabulkan.
Kini, setelah pemulihan nama baiknya dikabulkan MKD, nama Setnov ramai diisukan akan kembali menduduki jabatan ketua DPR.
Namun demikian, Bambang meyakini Setnov terlebih dahulu akan konsultasi dengan Presiden Jokowi terkait pergeseran posisi ketua DPR tersebut.
"Pak Novanto akan konsultasi dengan presiden karena itu kan (isu) sensitif dan berpotensi menganggu situasi yang kondusif. Pasti Pak Novanto konsultasi," ujar Bambang.
Berita Terkait
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
Perjalanan Karier Aura Kasih, Nyaris Nyaleg atas Rekomendasi Ridwan Kamil?
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka