Suara.com - Rombongan anggota Komisi III DPR mendatangi padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (3/10/2016). Kedatangan mereka untuk mengetahui permasalahan yang terjadi karena menurut opini yang berkembang belakangan telah menyerempet-menyerempet ke soal agama, selain kasus pembunuhan dan penggandaan uang. Kasus ini bermula dari pembunuhan terhadap pengikut Dimas Kanjeng, Abdul Gani. Taat Pribadi merupakan salah satu tersangkanya.
"Selain pembunuhan, kita juga ingin tahu apakah ada penyalahgunaan agama yang terjadi di sana. Sebab, dia sudah dianggap seperti nabi di sana. Dan di sana tidak hanya diisi oleh satu agama saja," kata Anggota Komisi III Adies Kadir, Selasa (4/10/2016).
Kasus pembunuhan tersebut sedang dalam penanganan Polda Jawa Timur. Kemarin, penyidik telah melakukan rekonstruksi dengan menghadirkan empat tersangka. Empat tersangka yaitu Wahyudi, Wahyu Wijaya, Rahmat, dan Ahmad Suryono, juga Taat Pribadi yang diduga sebagai otaknya.
Dalam kasus tersebut, Komisi II juga menyoroti kasus penggandaan uang yang dilakukan Taat Pribadi. Belakangan, banyak warga yang melapor tertipu oleh penggandaan uang dengan nilai miliaran rupiah.
"Ini karena banyak orang yang melaporkan ditipu. Bahkan ada yang mencapai Rp200 miliar. Mereka (korban) percaya Pak Taat ini bisa mengeluarkan uang dari badannya. Dan ini yang kita ingin tahu," tutur Adies.
Orang yang merasa tertipu berasal dari berbagai kalangan. Sebagian pejabat. Ketika bertemu Taat Pribadi, anggota Komisi III mencoba menggali informasi soal itu, tapi Taat Pribadi menolak memberitahu.
"Beliau tidak mau membuka. Bahkan ketika ditanyakan aliran dananya ke pejabat mana saja, beliau tidak mau membuka. Tapi itu bahan polisi mendalami," kata dia.
Adies mengatakan untuk menelusuri aliran uang, Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan akan dilibatkan.
"Bisa jadi kita akan libatkan itu karena ini menyangkut uang besar. Di pengakuannya saja ada Rp1,5 triliun yang dia simpan. Di Bank Rp500 miliar di Jakarta, di kawasan Kemang. Dan peredaran melalui bank Rp700-Rp800 miliar. Ini harus ditelusuri," ujar Adies.
Adies mengatakan Komisi III juga akan mencari tahu mengenai informasi yang menyebutkan Taat Pribadi beberapa kali diundang ke Istana Negara. Komisi III ingin mencari tahu siapa staf istana kepresidenan yang mengundangnya.
"Termasuk fotonya dengan Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, kita harus tanyakan juga kebenarannya," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Setelah di Penjara, Dimas Kanjeng Kembali Berjaya? Fakta di Balik Padepokannya yang Kembali Ramai
-
8 Kasus Dukun Palsu Pengganda Uang yang Pernah Bikin Gempar Seluruh Indonesia
-
4 Kasus Dukun Pengganda Uang yang Menggemparkan, Terbaru Kasus Mbah Slamet
-
Selain Dukun Mbah Slamet, Ini 3 Kasus Penggandaan Uang yang Telan Korban Jiwa
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
MBG ala Jusuf Hamka, Makan Gratis yang Bikin Anak-Anak SD Tambora Senyum Ceria
-
Gubernur Riau Diduga Pakai Uang Pemerasan untuk Jalan-Jalan ke Inggris dan Brasil
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba