Suara.com - Tim pemenangan pasangan calon Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat meminta pada semua pihak untuk tidak mempolitisasi agama pada kontestasi pemilihan kepala daerah tahun 2017 mendatang. Jika hal semacam itu ada, tim pun akan melaporkannya ke pihak berwajib.
Anggota Bidang Kampanye dan Sosialisasi Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Guntur Romli mengatakan, kalau tim pemenangan Ahok-Djarot sudah siap bertahan untuk menepis isu-isu tak benar soal paslon yang diusungnya itu, khususnya isu SARA. Sebab, kata dia, Pilkada itu sejatinya ideal tanpa adanya isu SARA.
"Saya melihat calon kami akan diserang dengan agama. Tiga kelemahan Ahok, Kristen, Tionghoa, dan tidak main duit," kata Guntur dalam diskusi bertajuk "Perang Survei Pilkada" di warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2016).
Selama ini, katanya, banyak pemimpin di Indonesia yang bukan berasal dari satu golongan saja, seperti di solo, ada Walikota yang bukan dari golongan Muslim. Namun, mengapa kelompok garis keras malah bersikap biasa-biasa saja.
Menurutnya, untuk melawan isu-isu yang tak benar itu, tim pemenangan Ahok-Djarot pun bakal melakukan pemantauan, khususnya di media sosial melalui tim IT. Bila ada yang menyebarkan isu tak benar tersebut, pihaknya pun akan melaporkannya ke pihak berwajib.
"Siapa yang pertama menyebarkan akan dilaporkan. Seperti di video itu, sudah kami laporkan juga karena secara logika saja, tidak masuk akal kalau Ahok serang ayat Al Quran," katanya.
Guntur menambahkan, politisasi SARA pun jangan pula dilakukan di tempat-tempat ibadah, seperti di Masjid. Sebab, politisasi SARA itu hanya akan berdampak pada rusaknya keutuhan masyarakat Indonesia ini.
"Dan kita harap, pemilih melihat secara kinerja saja dan secara fair. Dan jangan lakukan politisasi agama," kata Guntur.
Berita Terkait
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Pramono Dukung Penuh Penggeledahan Sudin PPKUKM Jaktim: Tidak Ada Menahan-Nahan Sama Sekali!
-
Pramono Izinkan Pembelajaran Tatap Muka di SMAN 72 Jakarta Kembali Dibuka Usai Ledakan
-
Waspada Organisasi Advokat Abal-abal, Ini Daftar 7 yang Resmi dan Diakui di Indonesia
-
Geger Ijazah Jokowi: Mantan Danjen Kopassus Pasang Badan, Minta Prabowo Tak Ikut Zalim
-
Tunda Penerbangan 2 Jam untuk Rapat, Ini Arahan Prabowo soal Serapan Anggaran dan Transfer ke Daerah
-
Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
-
Misteri Mayat Pria Terikat di Tol Jagorawi Terkuak! Siapa Sosok Ujang Adiwijaya?
-
4 Kementerian Bakal Godok Aturan Pembatasan Gim Online Setelah Insiden Mengerikan di SMAN 72 Jakarta
-
Maling Motor Bersenjata Mainan di Taman Sari Bonyok Parah, Ternyata RK Residivis Kakap
-
Ketua DPD RI Pimpin Dukungan World Peace Forum: Indonesia Diklaim sebagai Contoh Harmoni Dunia