Suara.com - Petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan informasi yang beredar di media sosial, soal dugaan pembentukan tim dari Badan Intelijen Negara untuk mendukung pemenangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada Jakarta 2017 tidaklah benar, dan ngaco.
"Nggak ada itu (BIN membentuk tim pemenangan), ngaco itu. Isu dari mana?," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Sebelumnya, Deputi VI BIN bidang Komunikasi dan Informasi Bambang Wiyono terkait hal ini memastikan, BIN tidak pernah membentuk tim khusus untuk mendukung pemenangan Ahok-Djarot di Pilkada Jakarta 2017.
"Nama-nama yang muncul di media sosial, yang seolah dari Badan Intelijen Negara yang disebutkan sebagai tim pemenangan cagub Basuki Tjahaja Purnama. Itu tidak benar," ujar Bambang di Jakarta, kemarin.
Bambang menerangakn, nama-nama yang beredar adalah para calon anggota Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN. Nama-nama tersebut dikatakannya juga belum disahkan oleh Kepala BIN, Budi Gunawan.
Dikatakan, BIN bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk salah satu pasangan calon di Pilkada. Dia menegaskan, BIN netral dalam pesta demokrasi di Indonesia.
"Kami tidak berpolitik praktis. Apa yang beredar di media sosial itu tidak ada relevansinya sama sekali dengan calon gubernur Ahok," katanya.
Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) merupakan lembaga adhoc yang dibentuk sejak era Hendropiyono untuk memberikan masukan-masukan kepada Kepala BIN mengenai isu-isu strategis nasional dan internasional. Setiap pergantian pimpinan BIN biasanya memang dikeluarkan SK baru untuk anggota DISK.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan
-
'Mangkir Berjamaah?' 4 Saksi Korupsi Digitalisasi SPBU Kompak Absen dari Panggilan KPK