Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama DPRD DKI Jakarta menggelar Paripurna pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan DKI Jakarta 2016, Rabu (12/10/2016) pukul 14.00 WIB.
Dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2016, yang menjadi catatan adalah adanya penurunan sebesar 6,34 persen atau setara Rp4,25 triliun dari APBD DKI 2016 yang berjumlah Rp67,16 trilun menjadi Rp62,91 triliun.
Ahok menerangkan, penurunan APBD Perubahan tahun 2016 dikarenakan turunnya sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa).
"Salah satunya dari silpa. Dulu kita perkirakan silpa akan Rp8 triliun. Tapi setelah kita ganti pejabat itu ternyata lebih cepet , silpanya hanya Rp3-4 triliun lebih kalau nggak salah, sehingga bererari kan duitnya kurang, duit kurang baru kita sesuaikan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Penyesuaian anggaran akan dilakukan agar program Pemprov DKI Jakarta dapat berjalan optimal. Mengingat, adanya penghematan anggaran dari pemerintah pusat. Sehingga penyerahan bagi hasil pendapatan pajak berdampak.
"Duit kurang kita sesuaikan termasuk juga dari pusat bayarnya kan ditunda 2017 nanti kita mau sesuaikan," katanya.
Ia menegaskan, walaupun anggaran di perubahan APBD 2016 berkurang, tak akan membuat program yang sudah tersusun di tahun ini terkendala. Mengingat, pemprov DKI dikatakan Ahok, sudah melakukan penghematan, salahsatunya mengurangi pembelian tanah.
"Nggak (akan terkendala), kita cuma kurangin beli tanah aja. Termasuk kebetulan banyak kontraktor yang menang lelang perumahan itu banyak yang nggak benar, kita batalkan saja," jelas Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah