Suara.com - Hari ini, Pengadian Negeri Jakarta Pusat kembali menyelenggarakan sidang lanjutan kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Agendanya pembacaan tanggapan (replik) dari jaksa penuntut umum atas nota pembelaan (pleidoi) terdakwa.
Ketua tim kuasa hukum terdakwa Jessica, Otto Hasibuan, siap mendengarkan tanggapan jaksa. Otto tetap yakin jaksa tak punya dasar kuat menuntut Jessica hukuman penjara 20 tahun.
"Justru karena tuntutannya melebar tidak fokus, tidak ada bukti, sehingga harus kita tanggapi," kata Otto.
Otto menjelaskan empat ribu halaman pleidoi yang telah dibacakan dalam dua kali sidang bertujuan untuk membuat terang kasus.
Menurut Otto tuntutan jaksa melebar dari pokok perkara.
"Karena (tuntutan) yang melebar itu, kita terpaksa bikin fokus. Jadi sampai empat ribu lembar (pleidoi) kita buat," kata Otto.
Salah satu kesimpulan pleidoi terdakwa yaitu meminta majelis hakim untuk membebaskan terdakwa dari seluruh tuntutan dan dakwaan. Tim kuasa hukum terdakwa menganggap jaksa tidak bisa membuktikan Jessica terlibat kasus pembunuhan.
Berita Terkait
- 
            
              PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
 - 
            
              Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
 - 
            
              Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
 - 
            
              MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
 - 
            
              Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah