Suara.com - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menjadikan kelompok dokter hewan cilik di wilayah setempat sebagai penyuluh rabies guna mencegah penyebaran bahkan menekan angkanya di kalangan masyarakat.
"Kami memilih murid SDN 95 Indrapuri menjadi sekolah percontohan dokter hewan cilik," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pekanbaru El Syabrina di Pekanbaru, Rabu (19/10/2016).
Hal dia nyatakan pada acara temu tani nelayan se-Kota Pekanbaru, sekaligus sempena hari rabies sedunia tahun 2016 di Rumah Potong Hewan Jalan Cipta Karya Ujung no. 3 Pekanbaru.
El Syabrina menjelaskan dipilihnya SDN 95 Indrapuri ini sebagai lokasi percontohan pertama dokter hewan cilik bukan tanpa alasan. Karena di wilayah Tenayan Raya tersebut terdapat jumlah Hewan Penyebar Rabies (HPR) terbanyak di Pekanbaru. Selain itu Tenayan Raya juga menjadi kawasan yang tertinggi kasus rabiesnya dibandingkan 12 kecamatan di Pekanbaru pada tahun lalu.
"Makanya kami memilih 30 murid SDN 95 menjadi dokter hewan cilik. Tahun ini merupakan tahap percobaan," terangnya lagi.
Tujuannya adalah agar anak-anak ini bisa menjadi kader pembawa informasi kepada teman se-usia mereka juga orangtua dan lingkungan.
"Mereka sudah dididik tentang apa itu rabies, bahayanya, cara penularannya hingga penanggulangannya," terang El Syabrina lagi.
Mengapa dipilih anak-ianak menurut El mereka merupakan salah satu kelompok yang rentan kontak dengan HPR dan tertular rabies.
"Karena anak-anak suka bermain dengan anjing, kucing dan kera peliharaannya," tegas dia.
Maka dengan tahunya anak-anak terhadap penyakit rabies, mereka akan bisa menjaga diri, mengingatkan sesama teman bagaimana cara yang benar memelihara hewan penular penyakit mematikan tersebut. Menurut El program dokter hewan cilik ini merupakan percontohan pertama di Pekanbaru yang bertujuan membantu pemerintah sebagai penyebar informasi kepada warga dan lingkungan masing-masing.
"Mereka diharapkan bisa menyebarkan informasi dampak rabies, dan cara penanggulangannya dari HPR kepada teman-teman, keluarga dan lingkungannya," ujarnya.
Ia menambahkan kegiatan dokter hewan cilik ini juga sudah diikutkan pada lomba tingkat nasional dalam rangka hari bebas rabies. Dia menambahkan lagi bahwa saat ini ada 121 laporan gigitan HPR yang masuk ke kantornya. Dari HPR yang menggigit sebanyak 75 oleh anjing, 38 kucing dan delapan kera. Hasil uji laboratorium dari laporan gigitan HPR terbukti sebanyak 13 positif rabies. Sementara 78 gigitan tidak bisa dibuktikan karena sampel rusak atau hilang.
"Karena itu makanya kami saat ini menggalakkan vaksinasi rabies gratis bagi HPR," ucapnya.
Sebab hanya itu satu-satunya cara untuk membuat penyebaran rabies pada hewan peliharaan bisa dihilangkan. Pantauan antara dilapangan 30 murid SDN 95 ini sudah faham dan cekatan melakukan simulasi rabies. Bagaimana mereka menjadi penyuluh, dokter, dinas yang memberikan pemahaman terhadap penyebaran, dampak, dan penanggulangan rabies di masyarakat. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
Terkini
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos