Suara.com - Satu lagi anak di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), meninggal dunia. Korban diduga kuat meninggal akibat penyakit yang disebabkan gigitan anjing yang menderita rabies.
"Tadi malam meninggal di ICU RSUD dr Murjani. Pasien digigit di kaki kanan sekitar tiga bulan yang lalu. Gejala rabies memang bisa timbul sampai tiga bulan setelah gigitan, karena masa inkubasi yang cukup panjang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotim, dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Sabtu (27/6/2015).
Bocah delapan tahun tersebut bernama Tari binti Ambay, warga Tumbang Batu, Kecamatan Antang Kalang. Pasien tersebut dilaporkan digigit anjing yang diduga terjangkit rabies sekitar Maret lalu.
Pihak keluarga tidak mengetahui bahwa gejala demam yang diderita anak mereka tersebut merupakan gejala rabies, sehingga tidak langsung dibawa berobat ke rumah sakit. Saat itu, pasien menderita penyakit dengan gejala demam, fotofobia atau takut suasana terang, sakit tenggorokan dan hidrofobia.
Lantaran penyakit itu belum sembuh, pihak keluarga kemudian membawa pasien ke RSUD dr Murjani Sampit, pada Kamis (26/6) pagi. Namun karena kondisinya yang sudah memburuk, pasien ternyata meninggal pada pukul 21.00 WIB.
"Kejadian ini sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng," kata Faisal.
Dinas Kesehatan setempat pun segera menindaklanjuti masalah ini bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim. Masalah ini menjadi perhatian serius agar tidak ada lagi korban jiwa.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kotim, hingga pertengahan April lalu, kasus gigitan anjing di daerah ini sudah mencapai 27 kasus gigitan. Bahkan, Dinas Kesehatan setempat pun sudah menetapkan Kotim dalam Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit rabies.
Sebelumnya, seorang anak diduga kuat juga meninggal akibat rabies. Bocah malang berusia tujuh tahun bernama Aldi, warga Desa Tumbang Tilap, Kecamatan Mentaya Hulu, itu juga terkena gigitan anjing yang terjangkit rabies. Aldi digigit anjing pada 3 Maret lalu, hingga menderita luka di pelipis kiri.
Gejala klinis mulai terlihat pada 11 Maret, ketika korban menderita panas tinggi dan kejang-kejang, serta fotofobia atau tidak suka ruangan terang. Kondisi ini membuat pihak keluarga cemas, namun baru membawanya ke pusat pelayanan kesehatan di Kuala Kuayan pada 13 Maret. Sayangnya, kondisi kesehatan korban terus memburuk, sehingga menghembuskan napas terakhir pada 14 Maret.
Tingginya kasus gigitan anjing yang menyebabkan adanya korban jiwa itu membuat cemas masyarakat. Pemerintah daerah pun terus melakukan vaksin terhadap anjing liar maupun peliharaan warga, untuk mencegah meluasnya kasus rabies. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Mahfud MD Memprediksi Akan Ada Reshuffle Lagi Oktober Mendatang
-
Pimpin Rombongan Jemaah, KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah
-
Geger Boven Digoel: MK Tolak Gugatan, Ijazah SMA Jadi Sorotan di Pilkada 2024!
-
Jalankan Program Prabowo Tiga Juta Rumah, Pramono Targetkan Bangun 19.809 Hunian Tahun Ini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
-
Tim Pencari Fakta Pertanyakan Peran Kompolnas Usut Pertanggungjawaban Komando di Kasus Affan
-
17+8 Tuntutan, Minus Bumi: Pakar Ungkap Agenda Ekologi yang Terlupakan!
-
Blak-blakan, Mahfud MD Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Dengar Aspirasi Rakyat