Suara.com - Provinsi Bali saat ini mengalami krisis ketersediaan vaksin anti-rabies karena stok yang ada hanya mencukupi untuk dua sampai tiga minggu ke depan.
"Vaksi anti-rabies (VAR) masih tersedia sekitar 9.000 vial, ini hanya cukup dua sampai tiga minggu. Sedangkan rata-rata jumlah gigitan anjing sehari 120, sedangkan satu orang perlu empat vial vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Minggu (5/4/2015).
Menurut dia, permasalahan kelangkaan VAR ini disebabkan karena Bio Farma selaku rekanan dalam pengadaan VAR belum mampu menyediakan sesuai dengan harga dalam kontrak.
"Kami sudah tender dan bahkan beberapa kabupaten sudah kontrak. Ternyata Bio Farma tidak siap, jadi Bio Farma tidak bisa menyediakan vaksin seharga Rp78 ribu per vial, padahal dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tercantum harga demikian," ujarnya.
Suarjaya menambahkan tahun lalu, harga VAR per vialnya sesuai dengan harga tender Rp155 ribu, namun pada awal 2015 dalam e-katalog disebutkan harga VAR per-vialnya menjadi Rp78 ribu.
"Kalau sudah di e-katalog menyatakan harganya segitu, kami harus memakai itu sebagai dasarnya dan kami sudah berkoordinasi dengan LKPP," ucapnya.
LKPP, ujar dia, sebelumnya memenangkan Bio Farma sebagai rekanan pengadaan vaksin dan harganya Rp78 ribu. Namun sayangnya ketika sudah ada kontrak, distributor Bio Farma di daerah tidak mampu menyediakan dengan alasan kosong.
Mengatasi masalah ini, Suarjaya mengaku telah berkoordinasi dengan LKPP dan jika ternyata tidak ada jalan keluarnya juga, maka pihaknya meminta pada Kementerian Kesehatan untuk mensubsidi penyediaan VAR.
"Kami sudah kontak, tetapi belum ada respons dari Kementerian Kesehatan. Biasanya kami jika sudah ada kekosongan vaksin, Kemenkes yang mensubsidi," katanya.
Pemerintah Provinsi Bali setiap tahunnya menganggarkan hampir Rp9 miliar untuk penyediaan VAR, demikian juga kabupaten/kota juga rata-rata menganggarkan dengan jumlah yang sama. (Antara)
Berita Terkait
-
Peringati Hari Ibu, 500 Perempuan di Jakarta Dapat Vaksin HPV Gratis
-
IDAI Ingatkan: Jangan Berangkat Liburan Akhir Tahun Sebelum Cek Vaksin Anak!
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang