Suara.com - Calon gubernur Jakarta dari koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, Anis Baswedan, dan tim sukses akan memaksimalkan media sosial untuk media kampanye. Semua akun media sosial resmi Anies dan Sandiaga akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta.
"Semuanya, ada yang website, Facebook, Twitter, semua terkait digital semua kita laporkan. Namanya pun pesan kita, jadi kita ingin maju bersama, jadi kita ingin memberi pesan Jakarta maju bersama," kata Anies usai salat Jumat di Masjid Al Makmur, Jalan KH. Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Mantan rektor Universitas Paramadina mengakui saluran media sosial efektif untuk menyasar lebih banyak masyarakat.
"Iya dong pasti dong (kampanye lewat sosial media). Tahun 2016 masa nggak pakai social media," ujar Anies.
Bagaimana Anies menanggapi serangan atau kampanye hitam lewat media sosial? Anies mengatakan akan bekerjasama dengan Facebook Indonesia untuk mengendalikan para haters.
"Jadi begini, kami sudah berbicara dengan Facebook, dan Facebook nya akan membantu. Membantu dalam artian bukan membantu kampanye kami, mereka setuju untuk semua akun-akun yang menggunakan nama Anies-Sandi, itu selain yang punya kami, itu diserahkan kepada kita," tutur Anies.
"Jadi dengan begitu tidak ada lagi akun yang mengaku. Karena kemarin kan sempat repot ada akun yang mengaku nama Anies-Sandi, padahal bukan punya kita," Anies menambahkan.
Dengan demikian, kata Anies, semua akun palsu yang mengatasnamakan Anies-Sandi akan terblokir secara otomatis.
"Nah sekarang itu dikonsolidasi, dikumpulkan ke kita. Jadi follower-nya bisa ikut kita tapi akunnya tidak lagi bisa digunakan," kata Anies.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!