Suara.com - Kekerasan terhadap Jurnalis kembali terjadi hampir bersamaan di dua tempat berbeda di Kota Makassar dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Jumat (21/10/2016).
Ashar, seorang jurnalis dari media harian Rakyat Sulsel mendapat kekerasan berupa pukulan di kepala dan badan oleh oknum anggota TNI Angkatan Udara (AU). Peristiwa itu terjadi saat oknum tersebut melakukan pengamanan istri salah satu Jenderal di salah satu restoran di jalan Gunung Merapi, Makassar, Sulsel.
Perlakuan arogan oknum TNI AU ini, kata Ashar, ketika dirinya melintas di jalan tersebut. Di saat bersamaan, rombongan istri pejabat itu singgah untuk makan di restoran. Kala itu oknum ini bertindak heroik melakukan kekerasan terhadap wartawan dengan dalih pengamanan.
"Saat itu saya melintas di jalan Gunung Merapi setelah liputan di Rujab Gubernur dan mau ke kantor redaksi membuat berita. Tetapi ketika saya melintas oknum anggota TNI itu secara arogan melarang dan memukuli saya waktu mau melintas," tuturnya.
Dirinya menceritakan oknum aparat hukum ini melakukan pengawalan, disaat bersamaan juga berada di samping rombongan, saat itu dirinya hendak memberi jalan mobil sedan yang ditumpang istri pejabat TNI AU menuju restoran untuk parkir.
Namun oknum pengawal secara tiba-tiba menghampiri lalu memukuli korban tanpa basa-basi. Meski sudah menyebut Jurnalis namun oknum itu tidak bergeming.
"Waktu itu saya sudah bilang, wartawan, tapi tidak dipeduli malah memukul kepalaku tiga kali serta badan satu kali lalu didorong. Setelah saya ulangi bahwa wartawan baru berhenti memukul ," bebernya.
Ketua terpilih Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel Abdullah Ratingan menyatakan kasus ini akan diadvokasi sampai proses hukum. "Kami sudah terima kronologis peristiwa tersebut baik dari korban maupun beberapa orang yang melihat aksi pemukulan itu. Kami tetap melakukan koordinasi dengan pihak TNI AU agar langkah hukum diambil terhadap oknum yang bersangkutan," kata redaktur media Rakyat Sulsel itu.
Sementara, Kepala Penerangan Koopsau II Letkol G Maliti memberikan konfirmasi bahwa kejadian itu tidak ada unsur kesengajaan. Pihaknya berdalih lokasi tersebut sudah diblok anggota POM agar semua berjalan lancar.
"Kami sudah mengecek kepada yang bersangkutan bawa tidak ada unsur kesengajan. Bahwa dia mengakui menepuk helm dari pengendara motor yang ternyata seorang wartawan," katanya.
Selain itu pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut. Berdasarkan versinya, anggota POM ini menceritakan sudah menyuruh jalan yang bersangkutan namun masih berhenti.
Karena dianggap menghalangi, badannya didorong karena tamu yang dikawal mau masuk ke rumah makan Bakso Ati Raja. Pada saat itu jalan sudah di blok tapi yang bersangkutan masih tetap memaksa masuk. Setelah itu anggota menepuk helmnya lalu kemudian masuk ke kamar kecil.
"Kami memohon maaf kepada rekan-rekan media atas peristiwa ini. Semoga teman-teman wartawan memaklumi," ujarnya.
Sementara di tempat terpisah, kekerasan Jurnalis juga terjadi di Kabupaten Bone, Sulsel. Sejumlah wartawan mendapat tendangan dari oknum tim pengamanan anggota AMPG Golkar saat mengawal Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di Lapangan Merdeka, Bone.
Saat itu sejumlah wartawan ingin melakukukan atau wawancara cegatan atau "doorstop" kemudian dihalau anggota AMPG tepat di hadapan Setya Novanto usai pembukaan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Golkar se Sulsel.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
Terkini
-
Berstatus Tersangka, KPK Kembali Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar, Bakal Ditahan?
-
Keracunan Massal di MTS Malang, Polisi Tunggu Hasil Uji Sampel MBG Sebelum Menentukan Langkah Hukum
-
Ajak Bakar Mabes Polri, TikTokers Laras Faizati Curhat Lewat Surat di Penjara, Begini Isinya!
-
Begini Rekayasa Lalin Selama Jakarta Running Festival 2526 Oktober, Sejumlah Jalan Ditutup
-
Lokasi Dijaga Ormas GRIB, Begini Ketegangan saat Proses Eksekusi Rumah Lelang di Petukangan
-
Jakarta Krisis Lahan Makam, Pramono Minta Anak Buahnya Cari Tempat Baru
-
Pengacara Yakin Lisa Mariana Tak Ditahan Bareskrim Usai Diperiksa: Kasusnya Tak Menyeramkan
-
Waspada! Tembus 2.548 Kasus, Jakbar Tertinggi Penyebaran DBD di Jakarta, Pemicunya Apa?
-
Bansos Akhir Tahun Mulai Cair! Begini Cara Cek Nama Penerima Online
-
Aktivis 98: Soeharto Cukup Jadi Mantan Presiden, Bukan Pahlawan Nasional!