Suara.com - Pada Rabu (19/10/2016) lalu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengunjungi warga di kawasan Vihara Avalokitesvara, Jalan Mangga Besar Raya, 58, Jakarta Barat.
Apakah setelah dikunjungi Agus dan Sylviana, lantas warga setempat akan memilih mereka pada 15 Februari 2016?
“Itu, kan cuma kunjungan saja. Kunjungan itu, kan nggak selalu pasti kita yang dikunjungi bakal milih dia nantinya,” kata pengurus vihara, Warsito (51).
Ketika Agus dan Sylviana datang, Warsito adalah salah satu pengurus vihara yang turut mendampingi.
Menurut Warsito kunjungan semacam itu belum cukup untuk menarik dukungan masyarakat Tionghoa. Dia menyontohkan pada pilkada tahun 2012, daerah ini juga dikunjungi Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Kenyataannya, warga malah pilih Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Daerah sini dulu yang menang Jokowi. Nah itu tahun 2012 lalu kan Pak Fauzi Bowo-Nachrowi datang ke sini, tapi yang menang malah Jokowi-Ahok, jadi belum tentu yang kunjungan ke sini nantinya dipilih sama warga sini,” kata dia.
Tetapi ketika ditanya apakah masyarakat Tionghoa di daerah ini otomatis akan mendukung Ahok yang kini duet bersama Djarot Saiful Hidayat, Warsito tak mau buru-buru menyimpulkan.
“Nggak juga, soal politik gini kan susah ditebak. Jadi, meskipun Ahok satu etnis sama kita bukan berarti kita pasti milih dia di pilkada mendatang,” tutur Warsito.
Lebih jauh, Warsito mengungkapkan bahwa di daerahnya tidak ada satupun partai politik yang mendominasi.
“Nggak ada sih di sini, paling cuma dikunjungin kayak Agus kemarin aja, biasanya juga saya yang dampingin kalau ada yang blusuk-blusukan gitu,” kata dia.
Sementara itu, warga bernama Tionghoa bernama Edy Juliyanto (19) mengaku akan memilih Ahok di pilkada 2017. Alasannya, kinerja Ahok terbukti mampu membuat Jakarta menjadi lebih baik.
“Karena kinerjanya sudah terbukti bagus dalam membenahi ibu kota Indonesia ini, walaupun belum terlihat signifikan, tapi banyak sektor yang membaik saat dipimpin oleh Pak Ahok,” kata Edy.
Sedangkan dua pasangan lawan Ahok, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus-Sylviana, menurut Edy, belum teruji.
“Saya rasa Ahok pantas untuk memimpin ibu kota kembali sebab 2 kandidat lain, kita belum tahu bagaimana cara mereka memimpin apakah akan semakin baik jika dipimpin oleh AHY ataupun Anies. Karena, mereka belum mempunyai track record dalam memimpin sebuah kota apalagi kota metropolitan seperti Jakarta,” kata Edy.
Hal senada juga dikatakan Veranica (19). Teman Edy yang berasal dari Grogol Petamburan menambahkan masyarakat Tionghoa memilih Ahok bukan karena sama-sama beretnis Cina, melainkan karena faktor kinerja.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD
-
Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Istana: Namanya Sudah Diusulkan, Tunggu Keputusan Presiden
-
Kemenag Petakan 80 Pesantren Berisiko Bangunan Runtuh, Susun Aturan Baru Demi Keselamatan Santri
-
Gubernur Bobby Nasution juga Siapkan Beasiswa untuk Atlet Berprestasi Popnas dan Peparpenas
-
Upah Buruh Naik Cuma Rp50 Ribu, Tunjangan DPR Ratusan Juta; Said Iqbal Sebut Akal-akalan Pemerintah