Suara.com - Tujuh anak terseret banjir akibat luapan air sungai saat sedang mandi di Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, dan tiga diantaranya ditemukan tewas, Minggu.
Ketiga korban yang meninggal dunia yaitu Abi Rasya Kinasi (10), Aldo Rahmat (10) dan Adrian Jabi (10). Sedangkan korban selamat yaitu, Dimas Pain (12), Haifd Doke (11), Nur Cholis (11) dan Alif (11).
Menurut salah seorang saksi mata, Ba Iki (40), tujuh orang anak tersebut sedang mandi dan tiba-tiba air datang bersama arus yang deras dan menyeret mereka.
"Namun pada saat itu, empat orang korban yang selamat sempat berpegangan direrumputan yang ada di di pinggiran sungai dan tiga korban lainnya tidak sempat lagi berpegangan karena arus sungai sangat deras," jelasnya.
Jese Kajongkam, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Gorontalo mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.31 Wita.
"Setelah dilakukan pencarian oleh tim gabungan BPBD, Basarnas dan masyarakat, akhirnya ketiga korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 17.45 Wita, sekitar satu kilometer dari lokasi pertama hanyut dan langsung dibawa ke Rumah Sakit MM Dunda Limboto," ungkapnya.
Sementara itu, saat ditemui dirumah duka salah seorang korban meninggal akibat banjir tersebut, Bupati Nelson Pomalingo mengimbau agar orang tua lebih waspada menjaga anak-anaknya dalam situasi seperti saat ini, yaitu banjir.
"Banjir ini datang dengan tiba-tiba, sehingga anak-anak tidak menyadarinya, namun saya meminta agar orang tua lebih waspada menjaga anaknya, dan juga meminta agar masyarakat saling gotong-royong mengatasi banjir," tutup Bupati Nelson. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah