Suara.com - Calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah menolak program Kartu Indonesia Pintar diterapkan di Jakarta. Dengan begitu, Ahok membantah pernyataan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
Menurut Ahok, warga Jakarta yang tidak mampu sudah mendapatkan program pendidikan, yakni kartu Jakarta Pintar. Hal itu kata Ahok sudah dikaji oleh bank dunia, untuk besaran rupiah yang diberikan kepada warga.
"Secara etika kamu nggak boleh ambil dua bantuan. Apalagi bantuan KJP udah jadi riset oleh bank dunia. Yang menghitung kebutuhan KJP bukan saya lho, tapi itu ada yang menentukan," ujar Ahok di Jalan Kebagusan 4, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016).
Ahok mengaku telah bicara dengan Presiden RI Joko Widodo, kalau Jakarta tidak memerlukan KIP, karena sudah ada KJP. Sebelumnya, Anies menyebut Ahok gubernur DKI yang menolak KIP untuk warga Jakarta.
"Sebetulnya bukan menolak KIP. Saya sudah lapor presiden. Saya lapor presiden, sebaiknya Kemendikbud jangan malas cari data. Karena data yang paling lengkap, kan KJP. KJP kami sudah dinaikkan. Dari Rp200 sampai Rp650 ribu. Sebulan lho. Sedangkan KIP Rp750 ribu," ucap Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menerangkan, bisa saja warga DKI Jakarta juga mendapatkan KIP seperti daerah-daerah lain di Indonesia. Tapi, menurut Ahok, jika itu diterapkan tidak sesuai dengan azas keadilan.
"Jadi, KIP dirancang Pak Jokowi sebetulnya bukan untuk Jakarta. Kecuali orang Jakarta sekolah di luar Jakarta," ucap Ahok.
Sebelumnya, Anies yang juga calon gubernur Jakarta menyalahkan Ahok, karena menolak menerima KIP masuk ke Jakarta. Akibatnya, menurut Anies, warga DKI hanya menerima bantuan dana pendidikan dari KJP.
Padahal, Anies menilai jika warga DKI bisa mendapatkan KIP sekaligus KJP.
"Ini (KIP) program Pak Jokowi lho, tapi ditolak Gubernur DKI. Waktu saya masih jadi Menteri, saya pernah mengirim surat. Dan waktu itu langsung dijawab Pak Gubernur, tidak diizinkan," ujar Anies, Sabtu (29/10/2016) malam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre