Suara.com - Ratusan murid Madrasah Diniyah dan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah cabang Jakarta Barat tiba-tiba berhamburan ke luar dari ruang kelas ketika calon gubernur Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, berjalan kaki di depan sekolah mereka, di kawasan Kelurahan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (3/11/2016).
Berdasarkan pantauan Suara.com, para murid terlihat melambaikan tangan dari lantai tiga sambil memanggil nama Anies.
Anies kemudian membalas mereka dengan lambaian tangan dari tengah kerumunan ibu-ibu.
Salah seorang warga meminta Anies masuk ke sekolah untuk menyapa para murid. Namun, tawaran itu langsung ditolak Anies karena aturan kampanye tidak membolehkan kandidat memasuki lembaga pendidikan.
"Nggak boleh itu sekolah," kata Anies kepada warga yang memintanya untuk mampir ke sekolah.
Saat Anies melewati sekolah, para murid berlarian dan menghampirinya.
Sayangnya, anak-anak kalah cepat dengan warga yang lebih dulu berebut untuk berfoto bersama pasangan Sandiaga Uno.
"Seneng banget lihat ada Pak Anies," kata Kayla, siswi Madrasah Tsanawiyah, sambil jejingkrakan.
Dia pun hanya bisa melihat Anies dari jarak jauh sambil memegang handphone.
"Mau foto bareng tapi ramai banget," kata Kayla.
Anies dan pasangannya, Sandiaga, juga pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat serta Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni saat ini tengah berkampanye untuk merebut hati masyarakat agar memilih mereka tanggal 15 Februari 2017.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO