Suara.com - Massa yang menamakan diri Komunitas Aksi Bela Negara Waroeng NKRI unjuk rasa di depan gedung Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2016). Aksi dilakukan di tengah proses pemeriksaan terhadap dosen London School of Public Relations, Buni Yani, sebagai saksi kasus dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dalam aksi, mereka mengenakan kaos bertuliskan SBY (Save Buni Yani). Mereka menuntut penyidik Bareskrim Polri bersikap independen dalam menangani kasus Ahok.
"Kami berharap Bareskrim dapat bertindak independen, karena kami menganggap saudara kami ini tidak bersalah. Buni Yani tidak bersalah, hestag Save Buni Yani akan kami jadikan viral di sosial media," kata Suhe, perwakilan komunitas.
Mereka datang untuk memberikan dukungan moral kepada Kedatangan Buni Yani. Buni Yani diperiksa setelah dia mengunggah dan menranskrip video ucapan Ahok ke media sosial
"Saya sebagai admin dari komunitas cinta bangsa warung NKRI, saya datang ke sini untuk memberikan dukungan moril dan berharap pihak Bareskrim memberikan sesuatu keputusan yang independen, yang benar-benar bertujuan pada keadilan untuk saudara kita," kata Ibas Taruna Hiswotomo.
Dia juga meminta semua pihak tidak mempermasalahkam transkrip Buni Yani. Buni Yani mengakui memang tidak memakai kata "pakai" dalam caption yang dia tulis. Kalimat seharusnya: "Dibohongi pakai surat Al Maidah 51." Tetapi menjadi: "Dibohongi Surat Al Maidah 51."
Menurut Ibas kata "pakai" dihilangkan atau tidak, artinya tetap sama.
"Menurut saya pribadi, saya pikir memakai kata "pakai" ataupun tidak tetap mempunyai arti yang sama, justru kalau seandainya kata "pakai" itu tidak dihilangkan, akan lebih dasar lagi artinya. Jadi menurut saya, kata "pakai" ataupun tidak memakai kata "pakai" saya pikir itu tidak pantas diperdebatkan," kata dia.
Berita Terkait
-
Buni Yani Sebut Ijazah Gibran Bodong, Yakin Gugatan Rp125 Triliun Menang: Pasti Dikabulkan Hakim!
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
-
Lebih dari 100 Media Lokal dan 30 Pembicara Hadir di Local Media Summit 2025
-
Prabowo di HUT ke-80 TNI: Tak Ada Tempat untuk Pemimpin Tak Kompeten
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas
-
HUT TNI ke-80 di Monas, Warga Berebut Foto Saat Prabowo Melintas Naik Maung Putih
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi
-
Naik Maung, Prabowo Keliling Monas dan Sapa Warga Sebelum Pimpin Upacara HUT TNI
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI