Suara.com - Ida Laksmiwati membeberkan kisah cintanya bersama suami, mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar. Cerita ini sebagai ungkapan bahagia karena hari ini Antasari bebas dari penjara setelah tujuh tahun dan enam bulan mendekam di penjara Klas 1 Tangerang.
Kisah mereka ternyata menarik sekali. Dulu, Antasari dan Ida merupakan kawan sekampus.
Antasari muda merupakan aktivis mahasiswa yang sangat vokal. Akibatnya, dia kerap berurusan dengan pihak berwajib karena sering demonstrasi menentang kebijakan pemerintah.
Bahkan, bapak dari Ida yang merupakan petinggi Angkatan Darat sampai menangkap Antasari.
"Dulu dia ditahan bapak saya karena aktivis di mahasiswa waktu itu zamannya Presiden Soeharto, yang ada petrus (penembak misterius)," kata Ida di kediamannya, Perumahan Les Belles Mansion, Tangerang Selatan, Kamis (10/11/2016).
Antasari muda, kata Ida, sangat kritis dan penuh semangat perlawanan terhadap kebijakan pemerintah.
"Dia melawan. Ya, ayah saya waktu itu panglima di Sumatera, Sriwijaya. Dia ditangkap masuk sel bersama delapan temannya (Antasari)," ujar Ida.
Peristiwa penangkapan Antasari pertamakali diketahui Ida langsung dari ayahanda.
"Besoknya ayah saya bilang, itu ada mahasiswa satu kampus sama kamu. Arogan bener katanya. Tapi dia kakak kelas saya. Tapi saya nggak kenal. Kenal cuma ke temannya," tutur Ida.
Ida mengaku ketika itu tidak suka dengan sifat Antasari. Di mata Ida, Antasari sangat cuek dan sombong.
"Ya orangnya kan sombong. Ogah saya. Karena waktu itu dia ketua senat di sana," kata Ida.
Benar kata pepatah, jodoh tak akan lari. Saking seringnya berurusan, lama-lama Antasari dekat dengan ayah dari Ida.
Sampai suatu hari, Antasari menemui ayah dari Ida. Dari situlah, benih-benih cinta muncul.
"Dia datang waktu itu nemui bapak saya buat pinjem mobil untuk mahasiswa study tour ke Surabaya. Akhirnya dari Kodam ke kantor bapak saya. Nah, dari situ dia melihat saya, terus menghubungi saya," kata Ida.
Pulang dari Surabaya, kata Ida, Antasari kembali menemui ayahnya. Antasari meminta Ida untuk menjadi istri.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Video Antasari Azhar, Dana Pensiun dan Taspen Belum Cair
-
Pelik! Kasus-Kasus Besar Ini Sampai Membuat 5 Hakim Agung Turun Gunung
-
CEK FAKTA: Jokowi Lantik Ahok dan Antasari Azhar Jadi Dewas KPK, Benarkah?
-
Deretan Terpidana Mati yang Dapat Grasi Jokowi: Merry Utami hingga Antasari Azhar
-
Daftar Panjang Pimpinan KPK yang Terjerat Hukum Selain Firli Bahuri
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka