Suara.com - Dalam pertemuan satu jam dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, siang tadi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menekankan komitmen untuk membantu menjaga kesejukan di negara ini.
"Saya tidak akan malu-malu dan segan-segan, saya akan selalu menganjurkan kesejukan," kata Prabowo dalam konferensi pers di beranda Istana Merdeka bersama Jokowi yang duduk di sampingnya.
Ketika ditanya apakah pertemuan dengan Kepala Negara merupakan bagian dari meredam isu demonstrasi besar-besaran pada 25 November, Prabowo menegaskan kembali komitmennya.
"Saya tidak akan malu-malu untuk mengatakan terus menerus saya berusaha untuk mengurangi ketegangan. Mau tanggal 25, 22. Ini saya rasa kewajiban saya sebagai pimpinan suatu organisasi partai politik," kata dia.
"Jadi bukan menghadapi 25, setiap saat akan saya akan menganjurkan selalu untuk kita tidak usah gaduh, jangan gontok-gontokan, jangan tegang. Selesaikan masalah lewat musyawarah. Kan boleh bikin petisi, boleh datang ke DPR. Kan gitu, pak? Budaya kita begitu. Itu saya punya sikap," Prabowo menambahkan.
Seperti diketahui, setelah demonstrasi 4 November untuk menuntut penegakan hukum terhadap Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), muncul isu lagi akan ada demonstrasi 25 November.
Berita Terkait
-
10 Tokoh Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Marsinah dan Soeharto Terima Penganugerahan
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara