Suara.com - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, sedang menangani kasus seorang ibu dengan sadis menganiaya anak yang diadopsinya.
"Pelaku sudah kami tangkap dan ditahan di rumah tahanan guna proses hukum lebih lanjut," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Anjar Wicaksana Sik di dampingi Kasat Reskrim AKP Arief Prasetya Sik dan Kapolsekta Banjarmasin Utara AKP Andik Eko Sik, di Banjarmasin, Kamis.
Dia mengatakan, penangkapan terhadap pelaku dilakukan pada Rabu (16/11) sore, sekitar pukul 18.00 WITA, di rumahnya yang berlokasi di Jalan Padat Karya Komplek Purnam Permai 2 jalur 10 Sei Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Untuk pelaku yang dengan tega menganiaya anak yang diadopsinya itu diketahui bernama Fitria Rahayu (31) ibu rumah tangga.
Sedangkan korban diketahui berinisial DA (8) kelas 2 SD, diadopsi pelaku selama lebih kurang dua tahun.
Anjar sapaan akrab Kapolresta Banjarmasin, terus mengatakan alasan pelaku menganiaya korban dikarenakan korban sering ngompol, berak di celana, dan melampiaskan amarah setelah bertengkar dengan suaminya.
Dari hasil pemeriksaan dan keterangan dokter ada 28 bekas mata luka di antaranya luka di bagian kepala akibat dipukul dengan palu, tubuh dan kepala korban disiram dengan air panas yang mengakibatkan luka bakar di punggung, perut dan kepala.
Selanjutnya, tangan kanan dan kiri mengalami patah akibat diplintir oleh pelaku, alat vital korban alami bengkak/memar biru akibat dilempar pakai palu serta mata kiri dicolok dengan tangan pelaku mengakibatkan mata korban bengkak.
"Hasil penyidikan pelaku melakukan penganiayaan kurang lebih satu tahun, mulai Oktober 2015 dan terakhir Selasa 15 November 2016 di mana korban dipukul dengan palu di badan," tutur pria lulusan Akpol angkatan 1993 itu.
Mantan Direktur Kriminal Khusus Polda Kalsel itu juga mengatakan, saat ini anak korban penganiayaan itu sudah diamankan di Unit PPA Polresta Banjarmasin, guna memulihkan kejiwaannya.
"Kejiwaan korban sudah mulai membaik dan sudah bisa bermain dan tertawa, beda saat kami amankan korban terlihat mengalami trauma berat hingga tak mau makan," ujar pria yang menyandang tiga teratai di pundaknya itu.
Dikatakannya, hasil pemeriksaan sementara ibu yang sadis menganiaya anak angkatnya itu dijerat pasal 44 ayat 2 UU RI No 23 Tahun 2004 Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga ancaman hukuman 10 tahun dan atau Pasal 80 ayat 2 UU RI No 35 Tahun 2015 Tentang Perlindungan Anak diancam hukuman 5 tahun.
"Psikolog akan kami panggil untuk memeriksa kejiwaan pelaku apakah ada gangguan kejiwaan atau tidak, karena ulahnya yang sadis menganiaya anak angkatnya yang masih kecil itu," tuturnya. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan