Suara.com - Pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat senang kembali mendapat dukungan dari kelompok masyarakat. Kali ini, Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur DKI Jakarta telah mendeklarasikan mendukung Ahok-Djarot.
"Pasangan Ahok-Djarot pada hari ini menerima kemuliaan dalam bentuk dukungan," kata Djarot di Rumah Lembang, Jalan Lembang, nomor 25 dan 27, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/11/2016).
Djarot sepakat dengan pernyataan Ketua Forum Pemuda NTT DKI Jakarta Adi Papa Ndale yang mengatakan memilih pemimpin Jakarta priode 2017-2022 bukan melihat dari suku agama dan ras.
"Kita memilih pemimpin Jakarta jangan melihat apa sukunya. Tidak boleh berdasarkan apa agamanya. Tidak boleh berdasarkan apa golongannya. Kita adalah NTT, NTT adalah kita. Semuanya kita bersaudara. Semuanya kita satu bangsa," kata Djarot.
Selain itu, Djarot mengharapkan seluruh pasangan calon yang akan berkompetisi di pilkada Jakarta 2017 dapat mengedepankan kebersamaan. Tak hanya itu, Djarot berharap Pilkada Jakarta dapat menjadi ajang pasangan calon untuk mengadu program, gagasan dan visi misi.
"Kita harus dijauhkan adu otot nggak boleh. Di Pilkada ini jangan adu tenaga, otot dan jotos. Tapi harus adu program visi dan misi. Jangan lah untuk mencapai satu tujuan mulia menggunakan cara kekerasan yang nggak mulia," jelas Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar, Jawa Timur, ini menilai deklarasi dari forum pemuda NTT belum lah cukup. Dia meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta dan NTT yang sudah memiliki KTP Jakarta untuk datang ke TPS pada 15 Februari 2017.
"Ahok-Djarot membutuhkan lebih dari 3,5 juta suara. Ini belum cukup (deklarasi NTT). Kita bekerja dari bawah, sentulah nurani rakyat bukti kongkret, hindari fitnah dan yang lain. Bisakah saya minta toling seperti itu?" kata Djarot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan