Suara.com - Jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Kabupaten Ponorogo di kilometer 16, Desa Nglinggis, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kembali tertutup material longsor sehingga arus lalu lintas dari dua daerah itu macet total.
"Kemarin siang akses sudah bisa dibuka setelah terjadi longsor sebelumnya. Tapi sore kembali terputus karena terjadi longsor susulan," kata Irul, warga Trenggalek, Minggu (27/11/2016).
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa dan jauh dari pemukiman, longsor yang telah terjadi kesekian kali di titik yang sama dalam dua pekan terakhir itu menyebabkan antrean kendaraan menumpuk dari dua arah.
Sebagian kendaraan akhirnya memilih jalur memutar dengan jarak tempuh lebih jauh atau melewati jalan-jalan desa yang terjal dan sulit karena longsor yang tak segera disingkirkan hingga Sabtu (26/11/2016) malam bahkan Minggu pagi.
"Pagi ini mungkin alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan material longsor tersebut," kata Amin, anggota polisi yang berjaga di ruas jalan longsor di Desa Nglinggis itu.
Kapolsek Tugu AKP Bambang Purwanto mengatakan saat ini anggotanya terus siaga memantau dan mengatur lalu lintas di jalur rawan longsor tersebut.
Dibantu jajaran koramil setempat, kata Bambang, polisi berjaga karena sejumlah warga nekat menyeberangi guguran material longsor meski kondisi tebing masih labil.
"BPBD (badan penaggulangan bencana daerah) dimana, dari awal terjadi longsor tidak ada dari mereka yang berjaga di sini," kata Bambang menyesalkan.
Ia menceritakan pada peristiwa longsor di titik yang sama sebelumnya terpaksa mengambil keputusan sepihak dengan memerintahkan operator alat berat untuk bertugas meski sedang libur karena BPBD tidak kunjung melakukan tindakan darurat penanggulangan bencana.
"Itu operator sedang libur dan pulang kampung terpaksa saya panggil kembali kerena tidak ada operator lain siap sementara BPBD tidak kunjung ada tindakan," katanya.
Saat ini, alat berat yang disiagakan ada tiga unit yang terdiri dari dozer dan eksavator, namun mereka hanya bisa melakukan tindakan pengerukan pada material longsor yang menutup badan jalan.
"Selama kondisi tebing tetap seperti itu dan tidak dilakukan penanganan di atas longsor masih akan terus terjadi," kata Supeni, warga setempat.
Longsor di jalur Trenggalek-Ponorogo terus menerus terjadi, bahkan selama spekan terakhir telah terjadi enam kali longsor berskala besar, kondisi ini dipicu oleh kemiringan tebing yang ekstrim serta curah hujan yang cukup tinggi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK