Suara.com - Sekretaris Jenderal DPD Front Pembela Islam Jakarta Novel Bamukmin mengungkap bagaimana runtutan peristiwa penggerebekan terhadap 13 lelaki yang diduga penyuka sesama jenis yang tengah pesta seks di apartemen Kalibata City, tower Damar, lantai 7, Sabtu (26/11/2016) sekitar jam 23.00 WIB.
Kepada Suara.com, Minggu (27/11/2016), Novel menceritakan penggerebekan dilakukan oleh 50 anggota FPI DPC Kecamatan Pancoran yang dimpin Odi dan laskar FPI Jakarta Selatan yang dikomandani Wahyudi. Operasi tersebut terlebih dahulu berkoordinasi dengan anggota polisi.
Awalnya, pada pukul 19.15 WIB, Sakir yang merupakan anak buah Pembina DPP FPI Jakarta Habib Fadli melapor kepada Wahyudi mengenai adanya penyebaran undangan untuk menghadiri acara sex party di apartemen.
Setelah mendapatkan info tersebut, Wahyudi segera meneruskan kabar ke grup FPI Jakarta Selatan sekaligus meminta tolong kepada Ketua DPC FPI Pancoran Ozi untuk melakukan investigasi.
Pukul 22.30 WIB, anggota FPI DPC Pancoran Rayhan Asiri turun ke lapangan untuk melakukan investigasi.
Di apartemen tersebut, dia bertemu salah seorang admin acara bernama Beto. Reyhan diajak ke tower Damar, lantai 7, kemudian diajak masuk ke unit untuk melihat suasana.
Di dalam unit, katanya, ada sekitar 13 lelaki tanpa memakai baju. Rayhan terkejut ketika itu, awalnya dia mengira party sex diikuti perempuan, tetapi ternyata semuanya lelaki.
Selanjutnya, Rayhan segera melaporkan temuannya ke grup FPI Jakarta Selatan.
Pukul 23.30 WIB, 50 anggota FPI dari DPC Kecamatan Pancoran dan laskar FPI Jakarta Selatan mendatangi apartemen dan meminta security untuk cepat mengantarkan mereka ke lantai 7 CF karena ada kegiatan ilegal. Security bernama Agung Wibowo pun mendampingi massa FPI, lalu terjadilah penggerebekan.
Dari unit tersebut, disita kondom, enam unit HP milik admin group Big X Family
Ke 13 lelaki tersebut kemudian diamankan ke Polsek Pancoran.
FPI menilai apartemen Kalibata City merupakan apartemen yang terlihat hampir seperti rumah susun yang dalam sehari hari tidak terkontrol secara baik sehingga semua penghuninya terkesan bebas melakukan aktifitas apa saja tanpa ada pengawasan yang baik.
FPI menyarankan perlu adanya pengawasan karena tidak menutup kemungkinan selain pesta seks, bisa digunakan pula untuk pesta narkoba atau bahkan bisa juga dipakai untuk kegiatan spionase asing.
Sekarang, kasus ini sedang dalam penanganan polisi.
Berita Terkait
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
Geger Pesta Seks Gay di Surabaya Bikin Kaget, Profesi Pesertanya Ada ASN, Guru hingga Petani?
-
Fakta Baru Pesta Seks Gay di Hotel Surabaya: Ada ASN, Guru hingga Mahasiswa!
-
Fakta Baru Penggerebekan Pesta Gay di Surabaya, Ada Satu ASN!
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Pakar Hukum Bivitri Susanti Sebut Penetapan Pahlawan Soeharto Cacat Prosedur
-
Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Periksa Istri Polisi untuk Lancak Aset Tersangka Anggota DPR
-
Demi Generasi Digital Sehat: Fraksi Nasdem Dukung Penuh RUU Perlindungan Siber, Apa Isinya?
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal