Suara.com - Nada suara calon gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meninggi ketika menerima pengaduan dari warga bernama Lourda Hutagalung (60) di markas kampanye Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).
Ketika itu, Lourda mengadu tentang masalah zonasi di tempat usaha kosmetik yang terletak di Jalan Perjuangan Raya, Jakarta Barat.
Lourda mengatakan setelah ada perubahan peruntukan, para pengusaha menjadi semakin sulit mendapatkan izin, di antaranya izin domisili.
"Bagaimana mungkin saya mau buat bapak ibu bangkrut. Kalau sudah percaya itu, jangan mau dibodohi oknum korup," ujar Ahok menanggapi pengaduan Lourdia.
Ahok kemudian meminta Lourda untuk berkomunikasi dengan staf Ahok bernama Nata Nael.
Ahok tak dapat menutupi kecurigaannya kepada Lourdia.
"Kadang-kadang saya suka suudzon, yang datang ke saya kadang koordinator, kadang-kadang atau yang melanggar," ujar dia.
Namun, kata Ahok tak tertutup kemungkinan ada oknum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bermain dengan mengubah zonasi tata ruang. Sebab, kasus semacam itu kerap dilakukan oknum untuk mencari uang secara ilegal.
"Ada rumah orang baik-baik kuning, tiba-tiba jadi merah, dimana otaknya? Ada rumah orang kuning, tiba-tiba jadi hijau, bisik, bisik. kami bisa ubah," kata dia.
Ucapan Ahok kepada Lourdia lama-lama bernada tuduhan.
"Pengusaha ini sebenarnya lebih suka nyogok. Tapi, ketika diperas kebanyakan, akhirnya ngeluh," kata Ahok.
Mendengar ucapan Ahok, Lourda emosional. Dia tidak terima disebut menyogok pejabat.
Dengan menggunakan microphone, Lourdia meminta Ahok jangan sembarangan menuduhnya.
"Saya sudah berapa hari di sini, gara-gara saya nggak mau nyogok, bapak jangan nuduh saya. Saya sudah nyumbang (buat kampanye) Ahok saja sudah berapa," kata Lourda yang disusul teriakan "huuu" dari pendukung Ahok.
"Sabar bu, sabar dulu ya, ibu sabar dulu," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya