Suara.com - Partai-partai oposisi Korea Selatan, pada Rabu (30/11/2016), menyatakan akan terus berusaha memakzulkan Presiden Park Geun-hye dan menolak tawaran Park untuk mengundurkan diri.
Dalam langkah dramatis di tengah krisis yang melilit kepresidenannya, Park pada Selasa meminta parlemen untuk memutuskan bagaimana dan kapan ia harus mundur. Kalangan oposisi di parlemen menolak permintaan itu dan menganggapnya sebagai modus Park untuk mengulur waktu dan menghindari pemakzulan.
Para pemimpin tiga partai oposisi, yang mengisi 165 dari 300 kursi parlemen dan bisa memprakarsai keputusan pemakzulan, mengatakan mereka tidak akan berunding dengan partai Park soal tawarannya untuk mundur.
"Satu-satunya cara adalah dengan menggunakan pemakzulan berdasarkan undang-undang dasar," kata ketua Partai Demokratik, Choo Mi-ae, dalam pertemuannya dengan para pemimpin dua partai oposisi lainnya, seperti dilaporkan Antara.
Pemimpin Partai Rakyat oposisi, Park Jie-won, mengatakan pada Jumat akan diupayakan pemungutan suara soal mosi pemakzulan.
"Pemakzulan hanya satu-satunya cara (yang harus ditempuh, red)," tegasnya.
Park, yang mendapat kekebalan dari penuntutan kasus itu sepanjang ia masih sebagai presiden, dituduh bersekongkol dengan seorang temannya, Choi Soon-sil.
Para jaksa menduga bahwa persekongkolan itu ditujukan untuk membuatnya dapat menggunakan pengaruh yang tak semestinya dalam urusan pemerintahan serta dalam pengumpulan dana oleh dua yayasan yang dibentuk untuk mendukung Park.
Park membantah dirinya melakukan kesalahan namun ia mengaku telah bersikap tidak hati-hati terkait hubungannya dengan Choi.
Park telah menunjuk seorang jaksa khusus yang akan mengambil alih penyelidikan.
Ia mengatakan akan bekerja sama penuh dengan jaksa khusus tersebut, yang ia tunjuk dari salah satu kandidat yang diusulkan oleh oposisi melalui undang-undang yang disahkan dua pekan lalu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia