Suara.com - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye membuat permohonan maaf yang langka pada Selasa (25/10/2016) waktu setempat. Ucapan minta maaf ini disampaikan karena dia kerap memperlihatkan konsep pidatonya kepada seorang teman, termasuk soal usulan amandemen konstitusi.
Jaringan televisi JTBC melaporkan, konsep-konsep pidato Park mulai 2012 hingga awal 2014 ditemukan dalam komputer yang digunakan temannya, Choi Soon-sil.
Konsep tersebut diterima beberapa jam dan beberapa hari sebelum pidato disampaikan ke publik.
Dalam beberapa pekan terakhir, laporan-laporan media menduga Choi memegang pengaruh yang tidak selayaknya atas Park. Choi juga diduga menggunakan kedekatannya dengan presiden untuk keuntungan keluarga dan rekan bisnisnya.
Park mengatakan dalam pidatonya bahwa dia sering mengkomunikasikan ide-idenya kepada Choi di awal periode jabatannya. Namun dia memastikan telah berhenti meminta saran setelah kantornya memiliki staf yang lengkap.
"Saya melakukannya dengan niat tulus agar lebih cermat dalam melihat masalah, namun apapun niatannya, saya minta maaf telah menimbulkan keprihatinan di kalangan rakyat dan menyebabkan kekhawatiran serta sakit hati," katanya sambil membungkuk dalam-dalam.
Laporan mengenai pidato-pidato itu muncul beberapa jam setelah Park menyampaikan usulan amendemen konstitusional untuk membolehkan presiden menjabat beberapa periode atau membentuk sistem parlementer, dan mengatakan bahwa masa jabatan satu periode sudah mencukupi.
Laporan yang menyebutkan bahwa Choi memiliki akses pertama terhadap pidato-pidato Park dan keputusan kepegawaian sebelum diumumkan, segera mendominasi pemberitaan, dan membayangi usulan reformasi besar Presiden.
Kontroversi tersebut membuat beberapa anggota oposisi parlemen mempertanyakan motif Park membuat usulan mendadak untuk urusan sepenting reformasi konstitusional. Meskipun usulan itu disambut baik oleh partainya, Partai Saenuri. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos