Suara.com - Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta menyatakan, program Rp1 miliar per RW yang dicanangkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti dan Sylviana Murni sebagai politik uang.
Juru Bicara Timses Agus-Sylviana, Rico Rustombi mengomentari perihal itu. Menurutnya, program tersebut adalah program pemberdayaan komunitas.
"Ini adalah program kerja, merupakan penjabaran dari visi dan misi dan yang perlu dipahami bahwa program pemberdayaan komunitas yang dipagu 1 Milyar kan anggarannya dari APBD DKI, dan bukan dari kantong pribadi cagub Agus dan Sylvi," kata Rico dihubungi suara.com, Jumat (2/12/2016).
"Prosesnya tentu harus ada persetujuannya dari anggota Dewan DKI bila kelak akan dilaksanakan. Program ini bukan 'money politic' dan program bagi-bagi uang," tambahnya.
Rico menerangkan, ini adalah program pemberdayaan komunitas dua arah, dimana masyarakat mengetahui apa yang mereka butuhkan di lingkungan RT dan RW. Sehingga mereka dapat menyampaikan usulan program yang akan dilakukan kepada Pemda DKI untuk meningkatkan kondisi yang lebih baik di lingkungan masing-masing.
"Tim advokasi kami pun sudah menjelaskan hal tersebut kepada Panwaslu, kami sangat keberatan kalau program kami ini dikatakan sebagai money politic, karena memang Agus-Sylviana tidak ada uang yang diberikan atau menjanjikan uang kepada masyarakat, ini kongkrit program kerja yang harus dijelaskan kepada rakyat Jakarta. Rakyat harus tahu dan paham apa yang akan dikerjakan cagub dan cawagub Agus dan Sylviana," katanya.
Dia mempertanyakan, bagaimana kampanye akan efektif bila hal seperti ini di bilang money politic.
"Ini terkesan diskrimintif karena hanya petahana dong, yang bisa menjelaskan kongkrit program yang sudah dijalankan mereka. Yang pasti, kami sudah menjelaskan dengan detail kepada Panwaslu atas dugaan tersebut dan kami berharap panwaslu dapat memahami penjelasan kami," ujar Rico.
Baca Juga: Ahok Segera Disidang, Prabowo Angkat Suara
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
KPK Tetapkan Status Rudy Tanoesoedibjo sebagai Tersangka Kasus Korupsi Penyaluran Bansos
-
Aksi Sadis Cucu Pemilik Kios Pecel Lele di Bogor, Nenek dan Pamannya Dibakar Hidup-hidup!
-
Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Nyaris Mundur: Kecewa Rumah Dijarah, Negara Tak Lindungi
-
Fadli Zon Digugat ke Pengadilan, Korban Pemerkosaan 1998 Titipkan Pesan Mendalam!
-
Sikap Rahayu Saraswati Bikin Rocky Gerung Kagum: Contoh Baru Etika Politisi
-
Gentlemen vs Drama: Perang Ucapan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Soal Tes DNA Ulang di Singapura
-
Gibran 'Cari Poin' Saat Demo Rusuh? Refly Harun Sebut Potensi 'Musuh dalam Selimut'
-
Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK Usai 'Diteror' lewat Makam dan Pesan Misterius
-
Penyidik Kejaksaan Agung Ikut Sita Aset Milik Megawati dalam Kasus Korupsi PT Sritex
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan