Suara.com - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini memuji aksi damai 212 yang telah berlangsung secara tertib dan indah sesuai dengan kesepakatan antara penyelenggara dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Aksi super damai 212 benar-benar super. Sangat tertib, super damai, dan indah mengagumkan. Mereka tetap dalam barisan shaf yang rapi hingga tuntas acara. Lalu membubarkan diri sesuai waktu yang ditentukan," kata Jazuli di Jakarta, Minggu (4/12/2016).
Meskipun demikian, Jazuli menegaskan kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menjadi tuntutan pada aksi tersebut harus tetap dikawal di level kejaksaan.
Sebab, kata dia, pasca Polri menyerahkan seluruh berkas dugaan penistaan agama tersebut ke kejaksaan, maka kejaksaan akan diuji nurani kejujurannya untuk melakukan tuntutan yang memenuhi rasa keadilan rakyat, sesuai norma hukum yang berlaku di Republik ini.
“Kejaksaan jangan terpengaruh oleh tarikan-tarikan politik kepentingan tertentu tapi harus fokus pada penegakan hukum yang berkeadilan. Kita semua harus mengawal dan mengontrol Kejaksaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sambari kita do'akan agar Kejaksaan dapat bimbingan dari Allah untuk mengakan hukum dengan adil baik dan benar,” kata Jazuli.
Saat ini, kejaksaan telah menetapkan bahwa berkas yang diserahkan Bareskrim Polri tersebut lengkap yaitu memenuhi syarat formil dan materil. Kejaksaan akan meminta penyidik Polri untuk segera menyerahkan barang bukti serta Ahok.
Jazuli mengapresiasi panitia penyelenggara yang mampu mengelola aksi dengan sangat baik.
“Juga kepada Kapolri yang hadir memberi sambutan dan menyampaikan komitmennya dalam menegakkan hukum yang adil. Serta kepada Panglima TNI yang ikut menjaga keamanan bersama Polri,” kata anggota Komisi I DPR.
Dalam penilaian Jazuli aksi damai 212 menunjukkan kedewasaan dan kesantunan umat Islam dan elemen rakyat lainnya dalam berdemokrasi. Yaitu, umat Islam selalu cinta damai. Bahkan tidak terdengar ungkapan provokasi yang ada hanyalah penyadaran, doa, nasihat, dan tausiyah bagi penguatan kebangsaan Indonesia.
"Ini bisa menjadi teladan bagi bangsa bahkan dunia. Dengan jumlah massa yang luar biasa besar, aksi ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, tapi semuanya tertib rapi, sangat elegan. Bahkan peserta aksi berlomba-lomba mengingatkan agar tidak menginjak taman dan membersihkan sampah begitu aksi usai," katanya.
Jazuli menilai betapa kuat solidaritas dan persaudaraan di antara rakyat dalam menjaga arti kebhinnekaan dan persatuan. Dari orasi dan partisipasi rakyat yang demikian besar, tambah Jazuli, menunjukkan bahwa masyararakat Indonesia terusik dan gundah dengan sikap dan tindakan penodaan agama yang merusak bangunan kebhinnekaan dan persatuan itu sendiri.
"Untuk itu hukum yang berkeadilan menjadi tuntutan utama mereka agar kebhinnekaan dan persatuan tetap terjaga. Dan ini semua tidak ada kaitan dengan SARA," kata Jazuli.
Hadirnya Presiden Joko WIdodo dan Wakil Presiden Jusuf Kall beserta para menteri yang bergabung dalam aksi dan salat Jumat menambah kesejukan aksi yang sangat damai.
"Saya pribadi mengapresiasi kehadiran Presiden. Ini sikap yang arif dan bijaksana selain ikut menentramkan suasana juga sebagai bentuk empati dan afirmasi terhadap rasa keadilan yang dituntut rakyat dan umat," kata Jazuli.
Oleh karena itu, menurut dia, aksi ini juga membuktikan bahwa pendekatan persuasif, arif dan bijak seperti inilah yang seharusnya dikedepankan oleh penguasa dalam menghadapi persolan di masyarakat.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 November 2025: Waspada Hujan & Petir di Sejumlah Kota
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain