Suara.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dihadang sekelompok warga saat kampanye di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016) lalu. Cawagub DKI Jakarta nomor urut dua ini mengaku sudah mendapat izin dari Ketua RW sebelum mendatangi lokasi kampanye.
"Padahal warga yang lain juga ingin saya kampanye di Petamburan. Ya karena (warga) welcome. Kemudian RW-nya itu sudah ketemu saya," kata Djarot usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus penghadangan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Menurut Djarot, saat itu dia undang oleh ketua RW setempat untuk memantau kondisi rumah susun di Petamburan. Sebab, kata dia, rumah susun tersebut adalah tanggungjawab dia sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.
"RW-nya justru mengundang, meminta saya kesana untuk melihat kondisi rusun Petamburan itu. Karena itu kan rusun kami dan ditempati oleh warga yang dulu menempati pinggir rel jalan administrasi, itu dipindah ke rusun Petamburan," ujar Djarot.
Karena selalu ditanya terkait kondisi rusun, kata Djarot, maka dia pun bersedia mengecek keadaan rusun tersebut. Tapi malah mendapat penolakan dari sekelompok warga.
"Kondisi seperti itu (kondisi rusun), dia (ketua RW) bertanya macam-macam, oke kami akan ke tempat bapak. Maka dari jalan administrasi kami ke Petamburan. Tapi ada yang menghadang. Tapi nggak apa-apa," kata Djarot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO