Suara.com - Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat akan menggugat oknum-oknum yang melakukan kecurangan menjelang Pilkada Jakarta 2017. Cagub petahana Ahok mendapat laporan ada pendukungnya yang tidak terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap.
Saat menggelar konferensi pers di Rumah Lembang, Ahok mengaku heran. Sebab ada warga sekaligus pendukung Ahok-Djarot yang rumahnya sudah ditempelkan stiker sebagai tanda sudah terdaftar dalam pemilu, namun saat dicek ke web KPU, https://www.kpujakarta.go.id/ nama dan NIK-nya tidak terdaftar.
"Kita akan gugat, misalnya ada oknum yang menahan, ada masyarakat telah terdaftar, rumahnya ditempelin, dia udah dapat surat terima terdaftar, tapi dicek di KPU nggak ada," ujar Ahok di markas pemenangannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016).
Gugatan-gugatan itu akan dilayangkan ke Panwaslu terlebih dahulu. Saat ini, tim pemenangan Ahok-Djarot tengah mencari bukti-bukti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum tertentu.
Ahok curiga warga yang NIK tidak terdaftar di KPU karena ulah oknum ketua RT atau RW yang tidak suka dengan dirinya kembali menjadi pemimpin di Jakarta.
"Berarti ada oknum RT atau siapa yang menghilangkan datanya, nah ini kita lagi telusuri. Kita akan mulai gugat ke Bawaslu untuk pidanakan karena ini pidana," kata Ahok.
Menurut Ahok, dugaan kecurangan seperti ini bukan baru kali ini terjadi di pemilihan kepala daerah. Sejak tahun 2007 atau saat maju di Pilgub Bangka Belitung kecurangan seperti ini sudah dirasakan oleh Ahok. Sehingga akhirnya dia tersingkir di Pilgub Babel 2007.
"Kejadian 2007 ke pemilihan 2017 hampir 10 tahun ini kan. Saya harap kita bisa bantu selesaikan persoalan kecurangan seperti ini," kata dia.
Baca Juga: Ahok Sudah Terima Surat Pemberitahuan Sidang Al Maidah
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras