Suara.com - Magdalena secara khusus datang ke markas kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016).
Ibu muda berparas cantik berusia 34 tahun itu merupakan salah satu donatur kampanye Ahok-Djarot.
Ibu beranak dua itu mengaku mendonasikan uang sebesar Rp10 juta dalam acara dinner bersama Ahok di Hotel Fairmont, Jakarta, beberapa hari yang lalu.
Magdalena mendukung Ahok dan Djarot terpilih kembali menjadi pemimpin Jakarta periode 2017-2022.
"Ke sini saya mau minta tanda tangan. Donasi saya sebagai bentuk dukungan untuk memberikan kontribusi, bahwa kita memilih Pak Ahok karena memang Pak Ahok sudah terbukti kerjanya, dia nggak korupsi. Nah dana ini kan untuk kampanye juga jadi dari masyarakat untuk masyarakat," ujar Magdalena kepada Suara.com.
Mengapa Magdalena mau mendukung Ahok dan Djarot lagi? Salah satu alasannya karena dia merasakan langsung kebijakan mereka. Daerahnya yang dulu sering banjir, sejak Ahok membuat berbagai kebijakan, sekarang pemukimannya tidak kebanjiran lagi.
"Kan kerjanya sudah terbukti, dulu sering banjir di Green Garden, waktu saya tinggal tapi sekarang saya sudah nggak banjir," tuturnya.
Tak hanya Magdalena, banyak warga Jakarta yang saban hari datang ke Jalan Lembang untuk mendonasikan uang, selain itu untuk berdialog dengan Ahok.
Program penggalangan dana kampanye bertema "Kampanye Rakyat" di rumah Jalan Lembang diluncurkan sebelum masa kampanye. Penggalangan dana dilakukan dalam rangka mengajak warga untuk bersama-sama berpartisipasi dalam kampanye secara aktif dan sukarela.
Program dibuka hari Senin sampai Jumat. Untuk transparansi, penyumbang harus menuliskan nomor KTP dan NPWP. Tanpa dokumen tersebut, sumbangan mereka tidak dapat diterima.
Donasi hanya melalui transfer ke bank lewat electronic data capture yang disediakan di markas kampanye. Donasi perorangan mulai dari Rp10 ribu sampai Rp75 juta.
Setiap hari ratusan masyarakat membanjiri posko Ahok-Djarot untuk melihat langsung Ahok yang sedang berkampanye ataupun memberikan keluhan kepada Ahok.
Kedatangan mereka, tidak hanya bertemu dengan Ahok, sebagian juga ikut memberikan donasinya kepada Ahok hingga foto bareng sampai meminta tanda tangan Ahok.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru