Suara.com - Peristiwa mengharukan terjadi di partai terakhir babak final kelas F putri Kejuaraan Dunia Pencak Silat XVII, yang mempertemukan pesilat Belgia Wendy Pieters dengan pesilat Malaysia, Ummi Syazana Binti Husin.
Dalam laga yang berlangsung di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, pertarungan antara Wendy dengan Ummi memang berlangsung ketat sejak ronde pertama. Di pertengahan ronde kedua, pertarungan mulai berjalan tidak berimbang.
Wendy yang kerap sukses mendulang poin berkat keuntungan postur tubuh serta jangkauan tangan dan kaki, mulai kewalahan. Mengubah strategi dengan menekankan teknik sapuan dan guntingan dalam menyerang, ronde kedua bisa dibilang menjadi milik pesilat asal Negeri Jiran itu.
Terlihat menahan sakit, putri pesilat kenamaan Belgia itu mampu mengimbangi strategi lawan di ronde pamungkas. Keduanya pun terlihat sama kuat hingga gong berbunyi.
Wasit pun memanggil kedua pesilat ke tengah, dan mengangkat tangan Wendy ke atas. Wendy menang tipis di angka 3-2.
Seakan tidak percaya, Wendy terlihat syok di arena untuk beberapa saat dan mengundang perhatian penonton.
"Karena saya pikir saya kalah. Saya tidak percaya ini terjadi setelah sekian lama," kata Wendy saat ditemui suara.com usai pengalungan medali.
"Ini kejuaraan dunia saya yang keempat atau kelima. Tapi ini emas pertama saya,"
Ini merupakan medali emas pertama Wendy setelah beberapa kali menjajal kemampuan bertarungnya di kejuaraan dunia. Namun, medali tersebut juga menandai akhir karir putri dari pesilat terkenal Belgia, Pieters Ludo Holand, itu.
Wendy mengaku kejuaraan dunia di Bali menjadi akhir dari kiprahnya di nomor tarung. Dirinya memutuskan untuk berhenti bertarung lantaran usianya yang sudah mencapai 34 tahun.
"Setelah ini saya memutuskan pensiun. Karena saya sudah berusia 34 tahun. Saya ingin mengajar silat di kampung halaman saya di Belgia karena saya tetap mencintai silat," ujar Wendy.
"Pencak silat itu mengajarkan kita untuk menjadi sebuah keluarga. Cara kita terikat dengan orang lain, hal ini tidak ditemukan di bela diri lain," jawabnya saat ditanya mengapa dirinya belajar silat sejak kecil.
Berita Terkait
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Pembukaan Meriah PON Bela Diri 2025, Perpaduan Olahraga dan Budaya Nusantara
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus
-
Di Depan Presiden Prabowo, Iko Uwais Unjuk Bakat Pencak Silat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia