Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya menjalani sidang perdana dalam kasus dugaan penodaan agama. Sidang digelar di bekas gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jalan Gadjah Mada, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Dalam sidang perdana kali ini, Ahok diberi kesempatan untuk membacakan pidato pembelaannya. Saat membacakan pidatonya ini, Ahok menuturkan riwayat hidupnya sejak kecil. Ia lahir dari pasangan keluarga non muslim di Belitung Timur Indra Tjahaja Purnama (almarhum) dan Buniarti Ningsing. Beberapa tahun kemudian, Ahok diadopsi menjadi anak angkat keluarga muslim asal Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan, Haji Baso Amir.
Menurut Ahok, Haji Baso Amir adalah adik kandung dari mantan Panglima Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI) di era Orde Baru, yaitu Jenderal (purn) M Jusuf. "Ayah kandung dan ayah angkat saya bersumpah untuk bersaudara sampai akhir hayat," kata Ahok saat membacakan pidato keberatan di bekas gedung Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016) dan disiarkan live oleh sejumlah stasiun televisi di Indonesia.
Ahok mengakui besarnya rasa cinta keluarga Haji Baso Amir kepada dirinya sebagai anak angkat. Rasa cinta ini sangat berbekas dalam hati Ahok meski hanya menjadi anak angkat. Meski sebagai anak angkat, Ahok bertekad untuk ingin membalas kebaikan tersebut.
Suara Ahok tertahan saat dia menceritakan kisah dia merawat ibu angkatnya saat sakit hingga ke pemakaman. "Saya seperti anak tidak tahu berterimakasih apabila saya tidak menghargai agama dan kitab suci orang tua angkat saya dan beliau adalah pemeluk Islam yang sangat taat,' kata Ahok dengan suara bergetar dan terhenti selama beberapa saat.
Salah seorang kuasa hukum kemudian memberikan tisu kepada Ahok. "Saya sangat sedih dituduh menista agama Islam, tuduhan itu sama saja saya menista orang tua angkat saya sendiri. Kalau itu saya lalukan, sama saya menjadi anak yang tidak tahu balas budi," kata Ahok sambil melepas kaca mata dan menyeka matanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha