Suara.com - Belakangan muncul gagasan dari internal TNI untuk mengembalikan TNI kepada fungsi lamanya di bidang politik yaitu memiliki hak politik sama seperti warga sipil.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan melakukan evaluasi jika nanti TNI memiliki hak pilih.
"Dievaluasi, perlu atau tidaknya akan dievaluasi 2024 nanti kita baru evaluasi perlu tidaknya. Untuk sekarang kita belum tahu," kata Gatot usai rapat dengan Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Pemilu di DPR, Selasa (13/12/2016).
Pernyataan Gatot menanggapi pertanyaan Pansus RUU tentang Penyelenggaraan Pemilu tentang kesiapan TNI jika nanti boleh ikut memilih di pemilu.
Gatot belum mau berspekulasi mengenai hak seperti apa yang nanti dimiliki anggota TNI, begitu juga ketika disinggung kemungkinan seperti hak yang dipunyai tentara Jerman.
"Tapi yang jelas beda budaya, beda undang-undang dan beda konstitusinya. Nanti setelah 2024 kita akan evaluasi, bisa atau tidak (TNI menggunakan hak pilih)," ujarnya.
Ketua Pansus RUU Penyelenggaraan Pemilu Lukman Edy mengatakan evaluasi tersebut bisa saja dilakukan sebelum pemilu tahun 2019 atau 2024.
"Karena pemilu 2024 itu sudah selesai masa transisi. Masa transisinya sekarang, dan untuk mencapai keserentakan, full, sempurna 100 persen, ya di tahun 2024," tutur politikus Partai Kebangkitan Bangsa.
Menurut Lukman alasan pemberian hak memilih untuk TNI merupakan langkah untuk menyamakan Indonesia dengan sejumlah negara yang lain.
"Masa kita dianggap negara terbelakang terus, dianggap negara rawan konflik, negara yang tidak siap atas keberpihakan TNI-Polri akibat sejarah masa lalu. Itu kan tidak selamanya," kata dia.
Berita Terkait
-
Eks Panglima TNI Sebut Prabowo Bisa Kena Imbas Pelanggaran HAM Berat jika Tak Copot Kapolri
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
Gatot Kritik Penyebaran Video Penangkapan Anggota BAIS: Ada Pembentukan Opini Mendiskreditkan TNI
-
Ucapkan Selamat Pada Jokowi, Jenderal Gatot: Karena Sudah Merusak Negeri Ini
-
Ada Bom Waktu Incar Pemakzulan Prabowo, Eks Panglima TNI Ungkap Upaya Sabotase di Lingkar Pemerintah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia