Suara.com - Badan Reserse Kriminal Polri memanggil anggota Komisi IV DPR Eko Hendro Purnomo, hari ini. Politikus PAN yang akrab dipanggil Eko Patrio akan dimintai keterangan terkait dugaan mengeluarkan pernyataan di media sosial yang menyebutkan penangkapan sejumlah terduga teroris yang merencanakan bom bunuh di Istana sebagai pengalihan isu kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kasus tersebut ditindaklanjuti Bareskrim berdasarkan laporan polisi nomor: LP/1233/XII/2016/Bareskrim tentang dugaan tindak pidana kejahatan terhadap penguasa umum dan atau UU Informasi Transaksi Elektronik.
"Kami sudah kirim surat ke dia (Eko). Hanya kan batasnya tiga hari, kalau dia datang hari ini, bagus," kata Direktur Tindak Pidana Umum Polri Brigadir Jenderal Agus Andriyanto ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (14/12/2016).
Namun, Agus tidak menjelaskan secara detail perkara tersebut. Dia mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan penyidik.
"Kami bakal layangkan klarifikasi dari ucapan yang disampaikan," ujar dia.
Berdasarkan jadwal, Eko dipanggil pukul 10.00 WIB. Namun hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan belum datang.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan Eko akan diperiksa sebagai saksi terlapor.
Penyidik, katanya, ingin mendalami apa alasan Eko mengunggah statement itu.
Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Syafruddin ikut menjawab pernyataan yang menyebutkan penemuan bom di Kota Bekasi dan penangkapan sejumlah terduga teroris adalah upaya pengalihan isu.
"Teroris itu serius ya, jangan ada komentar bahwa itu pengalihan isu atau sebagainya," kata Syafruddin di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2016).
Baca Juga: Eko 'Patrio' Bantah Sebut Bom Bekasi Pengalihan Isu Ahok
Bom yang ditemukan di Bekasi pada Sabtu (10/12/2016) rencananya akan dipakai untuk bom bunuh diri di dekat anggota Paspampres di Istana Kepresidenan pada Minggu (11/12/2016) pagi.
Wakapolri sangat menyayangkan adanya tuduhan kepada polisi sengaja menciptakan isu teroris.
"Anak buah saya satu tahun tidak pulang ke rumah, nggak ketemu anak, nggak ketemu istri, makannya susah, mereka tidur di jalan untuk mengantisipasi dan melacak (kelompok teroris). Makanya jangan ada yang menyebut pengalihan isu, hati-hati berkomentar," ujar dia.
Wakapolri mengungkapkan sebelum Densus 88 menggagalkan upaya bom bunuh di Istana, terjadi serangkaian ledakan bom di sejumlah negara yang memakan banyak korban jiwa.
Syafruddin mengapresiasi Densus 88 yang begitu cepat mengendus rencana kelompok teroris yang akan beraksi di Ibu Kota Jakarta.
Syafruddin mengatakan keberhasilan Densus 88 juga dipuji oleh banyak negara di dunia.
Berita Terkait
-
MKD Nonaktifkan Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Nafa Urbach, Uya Kuya Aktif Lagi
-
Adies Kadir dan Uya Kuya Aktif Lagi, MKD Hukum Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio
-
Besaran Gaji Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Nafa Urbah yang Hilang Usai Dinonaktifkan
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat