Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo membeberkan barang bukti yang disita penyidik hasil penggeledahan di dua lokasi yang berkaitan dengan perkara tersangka kasus dugaan makar Sri Bintang Pamungkas. Dua lokasi yang digeledah polisi, kemarin, yakni rumah Sri Bintang di Cibubur dan posko di Jalan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Kita mendapatkan satu buah flashdisk di rumah Pak Sri Bintang Pamungkas. Kemudian setelah di rumah Pak Sri Bintang Pamungkas kemudian bergeser ke Jalan Guntur ya, di Guntur 49, kita melakukan penggeledahan di sana, kita menemukan beberapa dokumen seperti spanduk, pamflet, ada beberapa spanduk yang bermacam tulisannya, kita kumpulkan semua, yang berbeda tulisannya kita kumpulkan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (15/12/2016).
Polisi juga menyita selebaran dan tulisan dari orang-orang yang diduga terlibat dalam rencana makar.
"Kemudian ada satu buku binder ada juga beberapa catatan tangan kemudian juga ada selebaran berjudul generasi wani piro. Banyak sekali dokumen ini yang semuanya ini ada kaitannya dengan apa yang kita tuduhkan, pasal (makar) itu," kata Argo.
"Kemudian juga ada beberapa tulisan tulisan tangan dari beberapa orang yang ada kaitannya juga yang sudah kita sita dari jalan Guntur itu," Argo menambahkan.
Kemudian, kata Argo, penyidik bergerak ke ruang kerja tersangka kasus dugaan makar yang lain, Rachamawati Soekarnoputri, di kantor Yayasan Pendidikan Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016) malam.
"Kemudian, Setelah di Jalan Guntur kita melakukan penggeledahan di UBK malam," katanya.
Kediaman Rachmawati di Jalan Jatipadang, Pasar Minggu, pagi tadi, juga turut digeledah penyidik. Dari kediaman putri kandung mantan Presiden Sukarno, polisi menyita beberapa dokumen yang diyakini berkaitan dengan rencana makar.
"Kita menggeledah di rumah ibu Rachmawati, di sana di rumah juga ada beberapa yang kita sita, beberapa dokumen bentuknya fotocopy ada juga yang semuanya ini ada kaitannya dengan pasal yang dituduhkan," kata dia.
Argo mengatakan semua barang bukti tersebut untuk kepentingan penyidikan.
"Jadi dokumen ini akan kita gunakan. Kita pilah pilah nanti kita evaluasi baru kita masukkan ke dalam penyidikan kita," Argo menambahkan.
"Kita mendapatkan satu buah flashdisk di rumah Pak Sri Bintang Pamungkas. Kemudian setelah di rumah Pak Sri Bintang Pamungkas kemudian bergeser ke Jalan Guntur ya, di Guntur 49, kita melakukan penggeledahan di sana, kita menemukan beberapa dokumen seperti spanduk, pamflet, ada beberapa spanduk yang bermacam tulisannya, kita kumpulkan semua, yang berbeda tulisannya kita kumpulkan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (15/12/2016).
Polisi juga menyita selebaran dan tulisan dari orang-orang yang diduga terlibat dalam rencana makar.
"Kemudian ada satu buku binder ada juga beberapa catatan tangan kemudian juga ada selebaran berjudul generasi wani piro. Banyak sekali dokumen ini yang semuanya ini ada kaitannya dengan apa yang kita tuduhkan, pasal (makar) itu," kata Argo.
"Kemudian juga ada beberapa tulisan tulisan tangan dari beberapa orang yang ada kaitannya juga yang sudah kita sita dari jalan Guntur itu," Argo menambahkan.
Kemudian, kata Argo, penyidik bergerak ke ruang kerja tersangka kasus dugaan makar yang lain, Rachamawati Soekarnoputri, di kantor Yayasan Pendidikan Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016) malam.
"Kemudian, Setelah di Jalan Guntur kita melakukan penggeledahan di UBK malam," katanya.
Kediaman Rachmawati di Jalan Jatipadang, Pasar Minggu, pagi tadi, juga turut digeledah penyidik. Dari kediaman putri kandung mantan Presiden Sukarno, polisi menyita beberapa dokumen yang diyakini berkaitan dengan rencana makar.
"Kita menggeledah di rumah ibu Rachmawati, di sana di rumah juga ada beberapa yang kita sita, beberapa dokumen bentuknya fotocopy ada juga yang semuanya ini ada kaitannya dengan pasal yang dituduhkan," kata dia.
Argo mengatakan semua barang bukti tersebut untuk kepentingan penyidikan.
"Jadi dokumen ini akan kita gunakan. Kita pilah pilah nanti kita evaluasi baru kita masukkan ke dalam penyidikan kita," Argo menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Polemik Pasal Penghinaan Presiden KUHP, Jokowi Saja Pertanyakan Urgensinya
-
Peringatan Hari Migran Internasional, Partai Buruh Singgung Pasal Penghinaan Presiden Dalam UU KUHP
-
Bukan Buat Lindungi Jokowi? Mahfud MD Ungkap Siapa yang Untung Lewat KUHP Pasal Penghinaan Presiden
-
'Gundulmu!' Kaesang Ngegas saat Memenya Tentang Jokowi Diadukan Warganet
-
Usulan ICJR ke DPR: Ancaman Penjara Pasal Penghinaan Presiden di RKUHP Diganti Kerja Sosial
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota