Suara.com - Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan pada Kamis (22/12/2016), waktu setempat bahwa ribuan orang yang dievakuasi dari kawasan-kawasan Aleppo yang dikuasai pemberontak setelah ofensif pemerintah dapat menderita nasib sama di tempat pengungsian baru mereka di luar kota itu.
Utusan Khusus PBB Staffan de Mistura mengatakan penghentian permusuhan di seluruh Suriah vital jika peperangan lain seperti yang terjadi di Aleppo harus dihindarkan.
Sedikitnya 34.000 orang baik dari kalangan warga sipil maupun pejuang, telah dievakuasi dari Aleppo timur dalam operasi sepekan, demikian angka paling terakhir dikeluarkan PBB.
"Banyak di antara mereka pergi ke Idlib, yang secara teoritis bisa jadi Aleppo berikutnya," kata de Mistura memperingatkan di Jenewa.
Ribuan pengungsi dari Aleppo diangkut ke Idlib, menimbulkan ketakutan-ketakutan bahwa kota yang dikuasai pemberontak di bagian baratlaut Suriah itu bisa menjadi Aleppo berikutnya. Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menyatakan bahwa perang belum berakhir dan pasukannya akan bergerak ke kawasan-kawasan yang dikuasai pemberontak.
Mereka yang diungsikan dari Aleppo telah menyatakan keprihatinan dibawa ke Idlib dan seorang diplomat senior Eropa mengatakn awal bulan ini bahwa hal ini akan merepotkan Rusia, pendukung militer utama Bashar, karena negara itu akan meletakkan "semua telur busuk dalam satu keranjang." Bashar mengatakan bahwa memperoleh kendali penuh atas Aleppo merupakan kemenangan yang diperoleh oleh para sekutunya dari Rusia dan Iran.
Kelompok terakhir dari warga sipil dan pejuang yang berada di kantung kecil akan meninggalkan daerah itu dalam 24 jam mendatang, dengan tentara Suriah dan para sekutunya menguasai seluruh kota itu. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu