Suara.com - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memastikan akan menutup lokalisasi di daerah itu namun dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran.
Tahun 2017 anggaran tersedia untuk memulai tahapan, tapi belum untuk penutupan seluruhnya. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur, Bima Ekawardhana di Sampit.
"Artinya kita bertahap ada tiga lokalisasi. Misalnya pada 2017 penutupan satu lokalisasi dulu, baru disambung pada 2018 dan 2019 habis," ucapnya, Senin (26/12/2016).
Kementerian Sosial menargetkan penutupan seluruh lokalisasi di Indonesia paling lambat 2019. Namun Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi bertekad bisa menutup seluruh lokalisasi di daerahnya pada 2017 nanti.
Bima menyatakan, pihaknya di lapangan siap melaksanakan itu. Dia berharap mendapat dukungan, khususnya dalam hal anggaran agar dapat melaksanakan semua langkah yang telah disiapkan.
"Semangat pimpinan ingin 2017 maka kami dari SKPD (satuan kerja perangkat daerah) harus mendukung. Hanya, SKPD pelaksana ini kan memerlukan anggaran. Apabila anggaran tersedia maka kami siap," kata Bima.
Penutupan lokalisasi harus dipersiapkan secara matang karena selain pekerja seks komersial, banyak orang yang menggantungkan hidup di tempat. Nasib mereka juga harus dipikirkan agar tidak sampai menjadi masalah.
Hasil pendataan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, saat ini ada 269 pekerja seks komersial yang menghuni tiga lokalisasi di Kotawaringin Timur. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Kalimantan, Jawa dan Jakarta.
Sebaran tiga lokalisasi di Kotawaringin Timur yakni di kilometer 12 Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, lokalisasi di Kecamatan Parenggean dan lokalisasi Tangar Kecamatan Mentaya Hulu.
Baca Juga: Kepergok Dijemput Hamish Daud di Bali, Begini Mimik Wajah Raisa
Lokalisasi terbesar yakni Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Pasir Putih yang lokasinya terbilang dekat dengan Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotim, yakni hanya 12 kilometer.
Selain lokalisasi, pemerintah daerah juga akan menertibkan prostitusi terselubung. Warung-warung yang diduga dijadikan tempat transaksi prostitusi, kembali bermunculan sehingga meresahkan masyarakat. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal