Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menjelaskan kenapa anggota Datasemen Khusus 88 Anti Teror menembak mati dua terduga teroris dalam operasi di Waduk Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (25/12/2016) siang.
"Dalam penangkapan empat terduga teroris kemarin di Purwakarta, dua berhasil ditangkap. Namun dia orang lagi akan ditangkap melakukan perlawanan sehingga terpaksa dilakukan tindakan tegas (ditembak) dan meninggal dunia," kata Rikwanto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/12).
Dia terduga teroris yang ditembak tim Densus bernama Abu Sofi dan Abu Faiz. Sedangkan dua terduga teroris yang berhasil ditangkap hidup-hidup bernama Rizal dan Iran.
"Dua orang yang diamankan di Mako Brimob yaitu atas nama Rizal dan Irfan," ujar dia.
Sebelum dilumpuhkan Densus, kata Rikwanto, keempat terduga teroris diduga kuat akan menyerang pos polisi di sekitar Purwakarta pada malam tahun baru 2017.
"Mereka sudah melakukan survei ke beberapa tempat dan kesimpulan mengambil lokasi pos polisi dengan pertimbangan pos polisi tersebut penjagaan sedikit, sedangkan polsek dan polres itu besar. Dan mereka akan melakukan aksinya pada malam tahun baru," tutur dia.
Namun, rencana mereka gagal total setelah terlacak Densus 88.
"Kejelian Densus 88 rencana ini tercium dan mereka terlacak dan dikuti sampai ke Bandung, sempat hilang tapi kemudian ditemukan kembali di daerah Jatiluhur (Purwakarta). Untuk itu dilakukan tindakan penangkapan dua orang berhasil ditangkap, yang kemudian dua oang lagi ditangkap di gubuk terapung di danau Jatiluhur, mereka diminta untuk menyerah namun tidak mau menyerah, dan malah melakukan perlawanan akhirnya tertembak dan meninggal dunia," kata Rikwanto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
Terkini
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Perempuan Ini Ngaku Satu Almamater, Bongkar Ijazah Wapres Gibran yang Dipermasalahkan Publik
-
Rp 12,5 Triliun untuk Pembangunan Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Ranperda P-APBD 2025
-
Stok BBM Langka, SPBU Swasta di Tebet Banting Stir Jual Beras Porang hingga Paket Makanan Ringan
-
Warning Wamenkum! Semua Tahanan di Indonesia Bisa Bebas Jika Aturan Ini Tak Segera Disahkan DPR
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?