Suara.com - Masyarakat di sekitar Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat kembali beraktivitas seperti biasa pascapenggrebekan terduga teroris di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Minggu (25/12/2016) kemarin. Mereka warga mengaku tidak takut dengan teror.
Minggu (25/12/2016) kemarin, Tim Densus 88 Mabes Polri melakukan penyergapan terhadap empat orang terduga teroris di salahsatu keramba (rumah apung) di waduk Jatiluhur, Kampung Karang Layung, Cibinong, Jatiluhur, Purwakarta. Dua orang ditembak mati, dua lainnya ditangkap dalam kondisi hidup.
"Ya apa yang ditakuti kang, sudah nggak ada apa-apa. Ya kita harus terus bekerja," kata warga bernama Sukirman di sela-sela kesibukannya menata drum bekas ke atas truk di kawasan Tanggul Usman, Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Selasa (27/12/2016).
Sukirman bersama beberapa orang terlihat sibuk menata drum bekas tempat penampungan ikan ke atas truk. Sementara di tengah waduk terlihat beberpa perahu kecil berlalu lalang.
Beberapa ibu pun juga terlihat di sekitar waduk. Ada yang sedang menunggu suaminya bekerja, dan beberapa lagi sedang menunggu kedatangan nelayan. Salah satunya, Sadiyah perempuan 38 tahun.
"Nunggu suami itu lagi kerja," kata Sadiyah.
Sadiyah mengaku sempat takut atas kejadian di kampungnya. Namun setelah dipastikan bahwa situasi di sekitar waduk dalam kondisi aman, rasa takutnya pun berangsur hilang.
"Kemarin takut, sekarang ya nggak lagi. Kan kata pak Polisi sudah nggak ada bom lagi," ujar Sadiyah.
Ia pun menceritakan aktivitas sehari-hari warga di sekitar waduk. Katanya, rata-rata penghasilan warga sekitar waduk berasal dari waduk tersebut.
Baca Juga: Aktivitas Malam Terduga Teroris Jatiluhur Sebelum Ditembak Mati
"Rejeki warga sini ya dari waduk ini. Ada nelayan, ada yang kayak suami saya begini (buruh bongkar muatan), ada juga yang menyewakan perahunya. Pokoknya dari sini (waduk) semua," ujar Sadiyah.
Berita Terkait
-
Aktivitas Malam Terduga Teroris Jatiluhur Sebelum Ditembak Mati
-
Polisi Klaim TKP Penggerebekan Teroris di Jatiluhur Sudah Normal
-
Wakapolri Bahas Pembangunan UIII dengan Tokoh Islam
-
Aher Minta Warga Jabar Laporkan Jika ada Tetangga Mencurigakan
-
Heboh Isu Bantuan Logistik untuk Teroris Suriah, Ini Kata Polri
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi