Suara.com - Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan pada Kamis bahwa persiapan sedang dilakukan untuk menghadiri perundingan perdamaian yang diperantarai Rusia dan Turki di Astana, ibu kota negara Kazakhstan, bulan ini.
De Mistura menyatakan harapan bahwa prakarsa itu bisa membuka jalan bagi keberhasilan perundingan berikutnya soal Suriah, yang akan diselenggarakan PBB bulan depan.
"Kami, PBB, meyakini bahwa apa pun yang memperkuat upaya penghentian permusuhan serta membantu persiapan perundingan yang akan berlangsung di sini, di Jenewa, pada Februari, perlu disambut baik," ujarnya kepada para wartawan.
"Kami berencana menghadiri (pertemuan di Astana, red) dan akan memberikan sumbangan agar pertemuan tersebut sukses dan membuahkan hasil yang dapat kita gunakan nanti pada pertemuan di Jenewa," tambahnya.
De Mistura mengatakan bulan lalu bahwa ia berencana melanjutkan perundingan soal Suriah pada 8 November untuk berupaya dan mengantarai penyelesaian politik konflik di Suriah. Konflik di negara tersebut telah berlangsung selama lima tahun dan menewaskan sekitar 400.000 orang.
Perundingan akan melibatkan delegasi pemerintah maupun pasukan oposisi Suriah, yang ingin menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan telah dilangsungkan sejak April bulan lalu di tengah kekerasan yang berlarut-larut serta krisis kemanusiaan yang meluas.
Menurut Jan Egeland, penasihat senior bagi Utusan Khusus PBB untuk Suriah, baik Moskow maupun Ankara telah menyatakan keinginan mereka untuk membantu pengiriman bantuan kemanusiaan di Suriah.
Kesepakatan terbaru menyangkut penghentian permusuhan, yang mulai diterapkan pada 30 Desember 2016, serta rencana penyelenggaraan perundingan perdamaian mendapat dukungan penuh dari Dewan Keamanan PBB pada 31 Desember 2016.
Gencatan senjata itu merupakan yang ketiga kalinya dicapai di Suriah setelah dua kesepakatan sebelumnya mengalami kegagalan tahun lalu.
Kesepakatan pertama dicapai pada Februari 2016 dan bergulir selama tiga bulan sebelum akhirnya buyar.
Gencatan kedua disetujui pada September tahun lalu, hanya bisa bertahan selama satu minggu.
Sejumlah kelompok pemberontak pada Senin mengumumkan bahwa mereka sedang membekukan pembicaraan soal rencana perundingan dengan pemerintah Suriah. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
-
Kuwait Batal Hadapi Timnas Indonesia Malah Lawan Suriah, Erick Thohir Geleng-geleng
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Israel Serang Ibu Kota Suriah, Sempat Kirim Peringatan ke Pemerintah
-
Timur Tengah Memanas: Isreal Serang Kementerian Pertahanan Suriah
-
Israel Ancam Suriah: Campur Tangan Turki Jadi Alasan Utama?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara