Suara.com - Kantor Kementerian Agama Aceh Tenggara menyebut, warga yang ingin menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah, Arab Saudi, lewat Provinsi Aceh harus menunggu selama 28 tahun.
"Waiting list (daftar tunggu), kita tak bisa tentukan per kabupaten/kota. Cuma kalau di provinsi itu memang lama, hampir 28 tahun," tutur Kepala Seksi Haji dan Umrah Kemenag Aceh Tenggara, Amon Yadi di Kutacane, Aceh Tenggara, Jumat (6/1/2017).
Lamanya daftar tunggu di wilayah Aceh karena besarnya antusiasme masyarakat muslim di provinsi berjuluk Serambi Mekah tersebut dalam mendaftar untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
Sementara beberapa tahun terakhir, kuota haji untuk Aceh, masih terjadi pengurangan 20 persen akibat perluasan Masjidil Haram di Mekkah.
Dari data terakhir, Amon menyebut pada 2016, jumlah calon jamaah haji dari Aceh berangkat menuju tanah suci berjumlah 3.111 orang, dan 67 orang diantaranya asal Kabupaten Aceh Tenggara.
"Tiga tahun terakhir jumlah jamaah berangkat dari Aceh Tenggara selalu fluktuatif, tidak lebih dari 70 orang. Seperti 2014 cuma 48 orang, dan tahun 2017 hanya 67 orang," terangnya.
Hingga November 2016 tercatat jumlah warga di daerah tersebut yang masuk daftar tunggu berjumlah 317 orang, dan tahun 2017 diperkirakan memberangkatkan 36 orang.
"Mudah-mudahan di tahun ini, sesuai dengan harapan bapak Menteri Agama bisa di kuota normal. Membludaknya orang yang mendaftar, harus ada penambahan dari kuota normal khusus Aceh," tegas Amon.
Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah terbang ke Arab Saudi pekan ini guna memastikan kuota haji Indonesia kembali normal seperti sebelum dipangkas karena ada proyek perluasan Masjidil Haram.
Baca Juga: Gelar Prarekonstruksi Kasus Pulomas, Polisi Berperan Jadi Korban
"Insya Allah hari ini saya akan bertolak ke Jeddah karena besok akan ada penandatanganan MoU," kata Lukman.
Menag mengatakan, dalam nota kesepahaman mengenai haji itu, terdapat butir-butir kesepakatan mengenai kuota haji masing-masing negara, termasuk Indonesia.
Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai negara pertama di dunia yang menandatangani nota kesepahaman haji di Arab Saudi.
Seperti diketahui, kuota haji Indonesia telah dipotong 20 persen dalam beberapa tahun terakhir, sehingga kini hanya memiliki kuota 168 ribu dari sebelumnya 210 ribu.
Lukman mengatakan, pengembalian dan penambahan kuota haji Indonesia akan berdampak besar terhadap pelayanan jemaah haji Indonesia.
Kembalinya kuota haji bukan hanya berimplikasi terhadap akomodasi dan konsumsi, tapi juga petugas pelayanan haji baik di dalam negeri maupun di tanah suci, kata Lukman. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung