Suara.com - Seorang pelancong lelaki yang berusia 62 tahun dari daratan China meninggal di Hongkong karena flu burung pada Jumat (6/1/2017), kematian kedua musim dingin ini, kata Otoritas Rumah Sakit.
Pria itu, yang mengunjungi Kota Guangzhou bagian selatan China pada pertengahan Desember dan telah dirawat di rumah sakit awal pekan ini di kota tetangga Dongguan, meninggal karena H7N9.
Pasien itu dibawa ke rumah sakit di Hongkong pada Rabu, menurut otoritas. Belum segera diketahui bagaimana atau di mana ia tertular virus itu.
Dia mengatakan yang bersangkutan tidak melakukan kontak dengan unggas atau pasar tradisional baru-baru ini, menurut Pusat Perlindungan Kesehatan.
Hongkong telah mengkonfirmasi tiga kasus H7N9 pada manusia dalam tiga minggu seiring meningkatnya kekhawatiran penyebaran penyakit di Korea Selatan, Jepang dan China.
Ketiga pasien di Hongkong telah mengunjungi China bagian selatan.
Kasus kedua telah dikonfirmasi Jumat lalu, sementara pasien pertama karena H7N9 meninggal pada Hari Natal.
Di China daratan, H7N9 telah menewaskan sedikitnya empat orang di musim ini, dengan laporan kematian terbaru di provinsi bagian timur Shandong pada Kamis. Setidaknya 19 orang yang terinfeksi telah dikonfirmasikan.
China mengalami wabah flu burung terbesar terakhir pada akhir 2013 dan awal 2014, ketika 36 pasien meninggal dan pada sektor pertanian menderita kerugian lebih dari 6 miliar dolar.
Kasus-kasus tersebut terjadi ketika Korea Selatan dan Jepang telah memerintahkan memusnahkan puluhan juta unggas dalam satu bulan terakhir, memicu berbagai kekhawatiran akan penyebaran regional.
Flu burung dinilai paling mungkin menyerang di musim dingin dan musim semi.
Para petani sendiri dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan pembersihan, teknik penempatan hewan dan membangun atap untuk menutupi ayam ternak demi mencegah infeksi dari burung liar.
Sementara itu negara bagian India timur memerintahkan pemusnahan lebih dari 2.500 ayam ternak dan unggas lain setelah empat burung gagak dan tiga unggas mati teruji terpapar virus H5N1, yang sangat mematikan, kata pihak berwenang.
Virus flu unggas dipastikan berada di desa Keranga, sekitar 35 kilometer dari Bhubaneswar, ibu kota negara bagian Odisha, berhari-hari setelah puluhan gagak dan ayam ditemukan mati, kata dinas kesehatan hewan setempat.
Lebih dari 30 ribu unggas dimusnahkan dalam wabah serupa di wilayah tersebut pada 2012.
H5N1 dianggap sangat patogen. Virus tersebut bisa juga mengirimkan ke hewan-hewan seperti babi, kuda, kucing-kucing besar, anjing dan terkadang manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan
-
Tidak Diumumkan Besok? Menaker Bocorkan Kenaikan Upah Minimum 2026 Tidak Satu Angka, Ini Alasannya
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal