Pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab menyatakan siap memenuhi panggilan ketiga polisi jika sudah sehat.
Rizieq sudah dua kali tak memenuhi panggilan untuk diperiksa terkait laporan Sukmawati Soekarnoputri atas kasus dugaan melecehkan Pancasila dan menghina kehormatan serta martabat mantan Presiden Sukarno. Alasan Rizieq tak hadir, dia sedang sakit. Pemanggilan ketiga rencananya pada tanggal 12 Januari 2017.
"Ya memang aturannya begitu, kalau ada panggilan pertama tidak datang, maka ada panggilan kedua. Panggilan kedua tidak datang, ada panggilan ketiga, baru jemput paksa. Begitu kan," kata Rizieq di DPR, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
"Ya kita lihat, kalau sehat datang, tapi kalau sakit, ya tidak datang. Kalau sehat datang, kalau sakit tidak datang. Kalau tidak ada halangan datang, kalau ada halangan tidak datang. Kan kita tidak bisa bilang, pasti datang, tidak boleh," Rizieq menambahkan.
Sukmawati yang merupakan putri Sukarno tidak dapat menerima statement Rizieq. Sukmawati mengatakan ayahnya merupakan perumus Pancasila.
Salah satu kalimat yang tak dapat diterima Sukmawati adalah ketika Rizieq menyebut "Pancasila Sukarno ketuhanan ada di pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala."
Menurut Sukmawati tak pantas seorang pemimpin organisasi keagamaan melontarkan kalimat seperti itu. Sukmawati khawatir hal tersebut akan berpengaruh negatif bagi generasi muda.
Rizieq sudah dua kali tak memenuhi panggilan untuk diperiksa terkait laporan Sukmawati Soekarnoputri atas kasus dugaan melecehkan Pancasila dan menghina kehormatan serta martabat mantan Presiden Sukarno. Alasan Rizieq tak hadir, dia sedang sakit. Pemanggilan ketiga rencananya pada tanggal 12 Januari 2017.
"Ya memang aturannya begitu, kalau ada panggilan pertama tidak datang, maka ada panggilan kedua. Panggilan kedua tidak datang, ada panggilan ketiga, baru jemput paksa. Begitu kan," kata Rizieq di DPR, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
"Ya kita lihat, kalau sehat datang, tapi kalau sakit, ya tidak datang. Kalau sehat datang, kalau sakit tidak datang. Kalau tidak ada halangan datang, kalau ada halangan tidak datang. Kan kita tidak bisa bilang, pasti datang, tidak boleh," Rizieq menambahkan.
Sukmawati yang merupakan putri Sukarno tidak dapat menerima statement Rizieq. Sukmawati mengatakan ayahnya merupakan perumus Pancasila.
Salah satu kalimat yang tak dapat diterima Sukmawati adalah ketika Rizieq menyebut "Pancasila Sukarno ketuhanan ada di pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala."
Menurut Sukmawati tak pantas seorang pemimpin organisasi keagamaan melontarkan kalimat seperti itu. Sukmawati khawatir hal tersebut akan berpengaruh negatif bagi generasi muda.
Sukmawati mengetahui statement tersebut dari rekaman video ceramah Rizieq di Jawa Barat.
Video ini, katanya, sudah beredar sejak dua tahun lalu. Sukmawati baru melaporkan ke polisi akhir 2016 karena dia baru tahu pada bulan Juni atau ketika perayaan hari kelahiran Pancasila.
Video ini, katanya, sudah beredar sejak dua tahun lalu. Sukmawati baru melaporkan ke polisi akhir 2016 karena dia baru tahu pada bulan Juni atau ketika perayaan hari kelahiran Pancasila.
Komentar
Berita Terkait
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
-
Terungkap! Ada Kesepakatan Damai Antara FPI dan PWI-LS Seminggu Sebelum Ceramah Rizieq Shihab
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting