Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengungkapkan keinginan Front Pembela Islam agar laskar mereka di daerah-daerah mendapatkan jaminan perlindungan dari polisi.
"Disinggung juga untuk melindungi semua pihak, termasuk FPI saat mereka berkunjung kemana saja di Indonesia," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Keinginan FPI disampaikan ketika perwakilan mereka bertemu Rikwanto siang tadi. Dalam pertemuan tersebut, FPI juga melaporkan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan terkait kasus bentrokan antara FPI dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia di Jawa Barat.
"Kita akan perhatikan itu, kejadian di Sintang, Kalimantan Barat, jadi evaluasi," kata Rikwanto.
Kejadian di Sintang yaitu ketika Pemuda Suku Dayak demonstrasi menolak kedatangan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain, pekan lalu.
Namun, Rikwanto juga meminta agar semua pihak yang hendak ke daerah lain menghargai warga setempat agar tak terjadi konflik.
"Artinya keberadaan di suatu wilayah itu juga perlu kita harus pahami, tidak mudah mengatakan bahwa semua bisa atau semua tidak bisa," kata dia.
Secara terpisah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan siapa pun yang melanggar hukum akan ditindak secara tegas.
Pernyataan Kapolri terkait bentrok antara laskar Front Pembela Islam dan organisasi GMBI ketika penyidik Polda Jawa Barat memeriksa pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab, Kamis (12/1/2017) lalu. Buntutnya, keesokan harinya, Jumat (13/1/2017), terjadi penyerangan terhadap markas GMBI di Desa Tegalwaru, Ciampea, Bogor.
"Saya dapat laporan," kata Tito saat ditemui usai menghadiri rapat pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Tito menegaskan anggotanya tidak akan pilih kasih dalam menangani kasus.
"Prinsipnya kalau seandainya ada pelanggaran hukum, kami tindak," ujar dia.
Tito mengatakan buntut penyerangan terhadap markas GMBI di Bogor, polisi telah menangkap belasan laskar FPI.
Tag
Berita Terkait
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Ditolak Berujung Ricuh, FPI ke Prabowo: Bubarkan Ormas PWI-LS!
-
Ormas PWI LS Viral Usai Bentrok dengan FPI, Ini 7 Fakta yang Jarang Diungkap
-
Mengenal Gus Abbas: Keturunan Sunan Gunung Jati di Balik Perlawanan Terhadap FPI
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!